TintaSiyasi.com -- Aksi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia (SI) yang dilakukan di Madura mendapatkan dukungan dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Madura. Ketua FUIB Madura, K.H. Jakfar Sodiq menyampaikan tuntutannya saat audiensi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Madura.
"Selain mendukung aksi BEM SI, poin tuntutan juga menyatakan, bahwa FUIB menolak jabatan oresiden tiga priode ataupun perpanjangan masa jabatan oresiden," tegas Kiai Jakfar dalam Perspektif ke-23 Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD): Aksi dan Pernyataan Sikap Ormas di Tengah Aksi 11 April, Rabu (13/04/2022) di YouTube Pusat Kajian dan Analis Data.
Poin-Poin tuntutan FUIB dalam audiensi ke DPRD tersebut, di antaranya: lawan komunisme, turunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan semua harga kebutuhan pokok, hapuskan oligarki, kembalikan klausul Madrasah dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), dan setop tenaga kerja asing dan aseng.
"Bukan hanya itu, FUIB juga menuntut agar penguasa menyetop kriminalisasi ulama, habib, dan semua aktivis, baik aktivis Islam maupun aktivis lainnya," tambahnya.
Masih dalam poin tuntutan, Kiai Jakfar juga berharap agar penguasa segera menangkap penista agama, seperti DS (Denny Siregar), AA (Ade Armando), dan penista agama lainnya.
Poin terakhir tuntutan FUIB Madura tersebut, meminta agar pemerintah memberantas mafia tanah di Indonesia.
Adapun ketua dan anggota DPRD Sampang Madura, menyambut baik kedatangan para alim ulama. Mereka meminta maaf, karena substansi dari tuntutan, sebagian besar merupakan PR untuk DPR Pusat. Pimpinan DPRD berjanji akan menyampaikan surat tuntutan dan mengawal langsung surat tersebut untuk di sampaikan ke pimpinan DPR RI, MPR RI dan DPD RI.
FUIB merupakan wadah para ulama dan santri. “Mereka (ulama dan santri) setiap harinya memegang medsos (media sosial), sehingga dinamika yang terjadi di negeri ini, gampang diikuti. Audiensi yang dilakukan FUIB Madura adalah hasil musyawarah para alim ulama, untuk memecahkan persoalan-persoalan negeri ini," terangnya.
“FUIB melakukan audiensi dalam rangka amar makruf nahi mungkar. Juga bentuk kekritisan para ulama dan kepedulian kepada negeri tercinta,” katanya.
Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Madura, 90 persen terdiri dari pemangku pesantren besar. Sebut saja, kata Kiai Jakfar, ada Pondok Pesantren Al Haramain Sampang, Pesantren Al Ikhsan, Pondok Pesantren At Toroqi dan pesantren-pesantren lain. Kiai Jakfar menambahkan, "Dengan kondisi seperti ini, bagi kita mengumpulkan dengan cepat, massa 4 sampai dengan 5 ribu massa, bukanlah sesuatu yang sulit."[] HN/Ika Mawarningtyas
0 Comments