Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wacana Tunda Pemilu Diduga karena Ada Kepentingan Politik


TintaSiyasi.com -- Menanggapi wacana penundaan pemilu, Pengamat Politik dan Kebangsaan H.M. Rizal Fadhilah, S.H. menduga karena ada kepentingan politik.

"Menunda pemilu prematur, diduga ada kepentingan politik, sekaligus alasan politik," tambahnya dalam FGD ke-45 Pusat Kajian Dan Analis Data: Resonansi Ukraina dan Tunda Pemilu, Sabtu (5/03/2020) di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Menurutnya, perang Ukraina dan Rusia ini alasan yang dibuat-buat untuk menunda pemilu. Dimensi waktu dan ruang jauh, kata Rizal Fadhilah menyikapi konflik yang terjadi daerah Eropa sehingga tidak perlu sampai menunda pemilu.

"Ada tekanan policy stick and carrot," ungkapnya. Hal ini karena ada beberapa anggota partai yang terlibat kasus, sehingga jika pemilu diundur akan ada peluang ke depanya. Padahal, "Reaksi publik keras," katanya. 

Hal ini karena pertama, diduga melanggar konstitusi, masuk pada pasal 7A tentang perbuatan tercela. Kedua, berpotensi menimbulkan revolusi sosial atau people power menurunkan presiden.

"Masyarakat harus cerdas jangan menerima saja," papar Rizal karena pemunduran pemilu aktivitas politik yang berisiko. "Persoalaan global umat harus tetap memantau, mengikuti lihat perkembangan, jika ada permainan umat harus bilang jangan coba-coba ini serius, akibatnya untuk umat skala besar," ujarnya. 

Melihat konflik Rusia dan Ukraina, pertama, "Kita masih membaca karena dampaknya masih kecil untuk politik. Akan tetapi ada kepentingan untuk umat Islam yang harus digelindingkan tidak menunggu dampak yang besar dulu."

Kedua, "Kita jangan terjebak bukan hanya soal pemilu dimundurkan, akan tetapi harus ditekan mundur atau dimundurkan sebelum 2024," tandasnya.[]HN/Ika Mawarningtyas
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments