Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Felix Siauw: Islamofobia di Balik Narasi Pembatasan Azan


Merespons Surat Edaran Menteri Agama No. SE 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, Dai Muda Ustaz Felix Siauw menyatakan adanya dugaan islamofobia dibalik narasi pembatasan azan. 

"Narasi-narasi pembatasan azan sama dengan narasi islamofobia," ujarnya di YouTube Felix Siauw: Terganggu Azan, Senin (24/02/2022).

Ustaz Felix menyatakan, siapa yang menyuarakannya pasti mereka yang islamofobia, mengaku Muslim, tetapi perilakunya tidak menunjukkan kecintaan kepada Islam. Puluhan tahun semenjak Indonesia merdeka tidak ada yang terganggu dengan suara azan. 

"Ketika hari ini dipersoalkan, berarti ada upaya menutupi sesuatu yang bobrok. Puluhan tahun Indonesia merdeka sampai saat ini tidak ada yang merasa terganggu dengan azan sebagai identitas, syiar, dan simbol Islam," jelasnya. 

Lebih lanjut, ia heran, mengapa kali ini dipermasalahkan dan dianggap gangguan, bahkan disetarakan dengan gonggongan anjing. Bisa jadi itu upaya untuk menutupi sesuatu yang bobrok. 

Ia mencontohkan dirinya ketika telah menjadi Muslim, azan memberikan arti ketenangan dan kenyamanan bagi dirinya. 

"Ketika saya menjadi Muslim, azan menjadi sesuatu yang magical, tidak hanya penanda shalat, tapi menjadi anchoring tentang arti ketenangan dan kenyamanan," ujarnya. 

Ia menegaskan, azan merupakan simbol Islam dan orang yang mencintai agama mustahil dia tidak suka terhadap simbol Islam. 

"Azan merupakan simbol Islam dan sangat berpengaruh bagi diri seseorang. Orang yang suka agama dia mencintai Islam, mencintai Allah dan Rasul-Nya. Maka mustahil dia enggak suka dengan simbol-simbol Islam atau segala sesuatu yang berkaitan dengan agama," bebernya.

"Contoh, enggak mungkin dia itu mengatakan zikir bikin ribut atau dia berusaha memberikan sebuah stigmatisasi negatif terhadap azan yang merupakan simbol di dalam Islam," lanjutnya. 

Ustaz Feliz menyebutkan bahwa azan bagian dari syiar Islam. Di masa Rasulullah Shalallahu ‘alayhi Wasalam pernah memerintahkan Bilal mengumandangkan azan untuk menyadarkan seluruh umat manusia tentang kewajibannya dalam menjalankan ibadah. “Bilal mensyiarkan azan agar terdengar oleh seluruh manusia dan yang mendengarkan bisa diingatkan bahwasannya mereka itu hamba Allah mereka punya kewajiban," tuturnya.

"Ada waktu di mana mereka untuk shalat dan curhat sama Allah Subhanahu wa Taala atas segala beban mereka. Dan Allah Subhanahu wa Taala menjanjikan pertolongan dan kejayaan pada mereka yang melakukan ibadah tersebut," pungkasnya.[] Najwa Alifah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments