TintaSiyasi.com -- Begini jawaban Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto ketika dicecar soal anti Pancasila. "Paham yang diartikan bertentangan dengan Pancasila adalah paham marxisme, leninisme dan komunisme. Hizbut Tahrir adalah gerakan dakwah Islam yang berasaskan Islam," tegasnya dalam acara Live Streaming TVOne: Catatan Demokrasi, Senin (8/3/2022) di TvOneNews.com.
Ia mengutip, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dahulu adalah resmi masuk ke dalam Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM).
"Karena itu, kemudian kita mendapatkan status Badan Hukum Perkumpulan (BHP). Di dalam bab 2, identitas, asas dan sifat. Pasal 4, identitas dan asas Hizbut Tahrir Indonesia adalah gerakan dakwah Islam berasaskan Islam," terangnya.
Ia melanjutkan, karena dia dakwah Islam pasti asasnya Islam. "Di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 itu tersebut di dalam AD/ART kita, pandangannya sudah sangat jelas," lanjutnya.
Ia menjelaskan, hal tersebut telah ada sejak tahun 2014 ketika Undang-Undang Ormas terbit, lalu kemudian dipermasalahkan di belakang.
"Ini merupakan bukti bahwa itu semua adalah kepentingan politik. Undang-Undang Ormas yang sedemikian rupa itu kemudian dirubah menjadi Perppu. Melalui Perppu dan dari situlah kemudian masuk kepentingan politik untuk bertujuan membubarkan HTI," yakinnya.
Ia menyimpulkan, jelas bahwa hal tersebut kategori politik bukan kategori agama. "Nah, ketika kategori politik dipakai untuk menilai kegiatan agama pasti dia bermasalah. Mestinya kegiatan agama itu dinilai dengan kategori agama," pungkasnya.[] Nabila Zidane
0 Comments