TintaSiyasi.com -- Direktur Institut Muslimah Negarawan (IMuNe) Dr. Fika Komara, M.Si. menyatakan bahwa aksi bela Muskhaan Khan tidak sekadar solidaritas hijab dan membela hak-haknya saja, tetapi harus dengan mobilisasi militer.
“Membela Muskaan Khan tidak sekadar solidaris hijab dan membela hak-haknya saja, tetapi untuk menghadapi India harus dengan kekuatan fisik yaitu mobilisasi militer, sama dengan menghadapi Zionis,” paparnya di acara Akar Keberanian Muskan Khan, Sang Muslimah Belia dari India di YouTube Peradaban Islam ID, Senin (21/02/22).
"Kekuatan militer ini hanya dimiliki oleh para ahlul quwwah yang berada di sekitar India, seperti Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan. Sedangkan bagi kita yang tidak memiliki kapasitas sebagai ahlul quwwah, maka bisa melakukan syiar dan pernyataan sikap untuk menunjukkan keberpihakan kita pada Muslim India, sambil terus membongkar ideologi apa yang sedang berkuasa saat ini," bebernya.
Pakar geostrategi tersebut mengungkapkan, permasalahan yang terjadi di India tidak sebatas hanya pada masalah pelarangan hijab saja, tetapi ada masalah konflik horizontal, masalah tanah, kewarganegaraan, dan juga masalah yang paling lama yaitu konflik Kashmir.
"Permasalahan Muskhaan Khan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan dimensi lain, yaitu akar sejarah, identitas, sosial historis, sosial, ekonomi," ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan partai Hindu BJP (Bharatiya Janata Party) yang menganut paham Hindutpa, yaitu paham kehinduan radikal, menginginkan India itu homogen, sehingga partai tersebut sangat mendukung Zionisme.
“Masyarakat Muslim dan India itu berbeda secara tipologi atau karakternya. Masyarakat Muslim tidak mengenal perbedaan kasta, sementara Hindu ada. Inilah yang menjadikan Muslim dan India seperti air dan minyak yang tidak pernah bisa bersatu, selalu terjadi konflik secara laten dan terbuka," tutupnya.[] Emmy
0 Comments