Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Baru Setahun Sudah 6500 Member, Pesantren Digital Tasqif Harap Raih Level Internasional


TintaSiyasi.com -- Tidak ada yang menampik, revolusi digital telah membuat perubahan besar dunia. Pesatnya informasi seiring perkembangan teknologi itu pun tentu berpengaruh terhadap peradaban manusia. Menjawab tantangan perubahan itu, Tasqif.com hadir sebagai pesantren digital pertama yang bervisi membangun peradaban mulia era digital dan menyebarkan Islam ke seantero dunia, serta melahirkan generasi Rabbani.

Untuk mewujudkan visi mulianya, pesantren digital yang baru genap satu tahun pada 11 Februari 2021 itu menyajikan pembelajaran Islam yang aktif, kreatif, produktif, dan menarik. Ia juga menyajikan pembelajaran yang mudah diakses kapan saja dan di mana saja. Selain itu, untuk menjaga track record-nya, Tasqif.com menghadirkan para pengajar yang terpercaya. 

Tak salah bila itu membuat Tasqif.com ramai peminat. Tak tanggung-tanggung, baru satu tahun berdiri, Tasqif.com sudah memiliki lebih dari 6500 member dan lebih dari 40 kelas pembelajaran telah dibuka.

“Membernya sekitar 6500 lebih. Member itu adalah orang yang belajar atau menjadi anggota atau menjadi santri di Tasqif.com atau member di platform kita,” ungkap CEO Tasqif.com Pompy Syaiful Rizal kepada TintaSiyasi , Sabtu (12/02/2022).

Dengan tangan dingin ketiga founder-nya, yaitu Pompy, Supriyadi, dan Atma Budi Irawan, Tasqif.com memberikan kemudahan bagi Muslimin untuk mempelajari tsaqafah Islam dan meningkatkan kemampuan dalam dakwah. “Tasqif.com ini memang fokus ke edukasi atau kelas yang intensif. Ya, kita platformnya pesantren digital. Jadi, kita memang benar-benar bagaimana memudahkan orang belajar tsaqafah Islam dan skill dakwah,” ungkap Pompy. 

Tsaqafah Islam dan skill dakwah disebut Ustaz 37 tahun itu sebagai DNA-nya Tasqif.com, yaitu dua hal yang menjadi fokus kegiatan. Untuk peningkatan tsaqofah Islam itu, Tasqif.com menyediakan berbagai kelas. Ada bisnis, Ulumul Qur’an, Fiqih, Ushul Fiqih, Keluarga, Parenting, dan sebagainya. 

Metode pembelajarannya pun beragam. Ada kelas intensif yang membahas satu tema tertentu dalam 10-15 pertemuan atau kurang lebih tiga bulan. Ada pula daurah. “Daurah ini kita membahas sebuah kitab tertentu, kemudian kita pakai metode-metode salaf metode dirayah. Jadi, menukil kitab kemudian disyarah (diterangkan), menukil paragraf kemudian disyarah,” terang Pompy lagi. 

Selain itu, ada Ngaji Kitab. Di Ngaji Kitab dilakukan bedah buku pilihan. Misalnya, yang telah berjalan ialah bedah buku Kiritik Kapitalisme dan buku Kritik Sosialisme Marxisme. Di samping itu, dalam rangka meningkatkan tsaqafah Islam itu, Tasqif.com juga giat melakukan webinar dan bekerja sama dengan berbagai lembaga lain. 

“Yang pernah kita lakukan, kita kerja sama dengan Cinta Quran dan sebagainya, yang memang itu ditujukan untuk cara webinar, seminar melalui internet. Style-nya seperti itu. Saat ini juga ada webinar untuk menyambut ulang tahun atau milad Tasqif.com, yaitu webinar sepekan tentang 100% Bisnis Syariah selama 6 hari berturut-turut. Setiap sore kita gelar (webinar) tentang bisnis dari A sampai Z,” lanjut Pompy. 

Sementara itu, untuk skill dakwah, Tasqif.com pun memfasilitasi para santri dengan berbagai kelas, seperti digital marketing, digital desain. Ada juga kelas Tik Tok untuk menyeru kebaikan di Tik Tok, kelas Correl untuk mengasah publikasi agar kajian profesional, training retorika dakwah, public speaking, dan sebagainya. Semua itu ditujukan untuk memoles para pengemban dakwah agar lebih bagus lagi penampilan dakwahnya. 

“Karena, tsaqafah itu tidak akan berfungsi apa pun kalau tidak disebarkan, tidak didakwahkan, tidak diserukan. Makanya, kita punya kelas-kelas (skill dakwah),” imbuhnya.

Tasqif.com yang dibangun sebagai media penyokong channel dakwah Ngaji Subuh TV itu diharapkan mampu menjadi platform pembelajaran online yang bisa bersaing dengan platform e-learning sejenis, seperti Ruang Guru. Mengingat belum banyak platform e-learning yang spesial untuk mempelajari Islam, Tasqif.com diharapkan mampu menjadi rujukan.

“Nantinya, harapan kami akan setara bukan hanya seperti Ruang Guru aja, tapi setara dengan platform pembelajaran level internasional. Harapannya memang platform pembelajaran online itu banyak, kaum Muslim semakin antusias untuk belajar Islam. Tentu saja dengan platform kami itu lebih mudah nanti belajarnya,” pungkas Pompy.[] Saptaningtyas
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments