TintaSiyasi.com-- Cendekiawan Muslim, Ustaz Ismail Yusanto mengungkapkan, kerusakan akibat kapitalisme sesungguhnya sudah sangat nyata.
"Kerusakan akibat kapitalisme sesungguhnya sudah sangat nyata. Seperti kemiskinan, kesenjangan, penindasan, ketidakadilan, kerusakan moral, kerusakan lingkungan, dan sebagainya," tuturnya kepada TintaSiyasi.com, Rabu (23/2/2022).
Ustaz Ismail, sapaan akrabnya, melanjutkan, wajar jika kritik terhadap kapitalisme makin mencuat. Bahkan menurutnya, di jantungnya kapitalisme, AS, gugatan terhadap kapitalisme sudah juga nyaring disuarakan.
"Kata mereka, capitalism is not working, capitalism is merely for 1 percent, we are 99 percent," cetusnya.
Hanya saja, kata Ustaz Ismail, kapitalisme itu pandai. Ia menyampaikan, mereka terus melakukan perbaikan dan penyesuaian guna menutupi kelemahan.
"Soal kemiskinan misalnya, mereka atasi dengan social safety net (JPS) yang kalau di Indonesia menjadi BLT. Kesenjangan diatasi dengan pengenaan pajak yang tinggi, dan sebagainya. Tapi meski begitu tetap saja kelemahan dan kebobrokan kapitalisme tidak bisa dihapus," jelasnya.
Ia mengulas, kapan kapitalisme bakal hancur, yaitu pertama, bila proses decaying atau pembusukan terus berjalan seperti yang ini hari terjadi. Kedua, bila ada pengganti yang lebih tangguh. Di sini peran Islam dengan syariahnya.
Ustaz Ismail mengingatkan, di sini pula tugas cendekiawan Muslim menjadi penting. Yakni menjelaskan keunggulan, kemuliaan, dan ketangguhan syariah serta kesalahan, kerusakan, dan kebobrokan kapitalisme.
Ia berharap, umat menjadi sadar tentang pentingnya tegak kembali al khilafah untuk penerapan syariah secara kaffah, persatuan umat, dan dakwah ke seluruh penjuru dunia.
"Sehingga rahmat Islam terwujud secara nyata, lalu umat terdorong untuk berjuang atau setidaknya mendukung perjuangan ke arah sana. Insya Allah," pungkasnya. [] Puspita Satyawati
0 Comments