Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mustahil Menerapkan Islam Kaffah dalam Sistem Demokrasi


TintaSiyasi.com -- Ulama Aswaja Guru Wahyudi Ibnu Yusuf, M.Pd. menegaskan bahwa mustahil menerapkan Islam kaffah dalam sistem demokrasi. “Mustahil menerapkan Islam kaffah dalam sistem demokrasi!” tegasnya pada acara Ekspo Rajab 1443 H Collaboration Talkshow, Ahad (27/02/2022) di EkspoRajab.com bertema Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam.

“Ada tiga alasan. Pertama, secara faktual empiris tidak ada negara yang secara bersamaan menerapkan kapitalisme dan Islam secara kaffah.

Ulama asal Kalimantan tersebut juga membantah negara Arab Saudi telah menerapkan Islam secara kaffah. “Arab Saudi, sistem pemerintahannya monarki. Bahkan, ada seorang ulama Saudi namanya Syaikh Abdullah Al-Masy’ari, beliau dengan tegas menulis kitab yang berjudul Adillatul Qath’iyyah Al-‘Adamis Syar’iyyah lil Mamlakah As-Su’udiyyah (Dalil-dalil Qath’i Tidak Syar’inya Kerjaaan Arab Saudi),” ungkapnya.

Kedua, secara historis, penerapan Islam kaffah itu bisa dilakukan ketika ada sistem khilafah. “Bahkan Nabi kita ketika ditawari untuk menerapkan sistem Islam, namun dalam bingkai jahiliah saat itu, beliau menolak. Justru beliau memilih untuk hijrah ke Madinah,” jelasnya.

“Jadi kita bisa lihat dalam rentang sejarah selama 1300 tahun itu. Ketika kaum Muslim menerapkan Islam, mereka memahami harus ada sistem khilafah, bukan yang lain. Ini secara historis,” imbuhnya.

Ketiga, secara konseptual, Islam juga memiliki sistem yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pemerintahan. “Tidak ada Islam yang bisa diterapkan dalam sistem kapitalisme. Islam tidak hanya diinul ruhiyyah (agama spiritual, namun juga nizhamul hayah (sistem kehidupan),” tegasnya.

“Jadi, ketika Islam ingin diterapkan secara kaffah, namun misalkan dalam ekonomi masih mengadopsi kapitalisme, dalam sistem politik masih mengadopsi demokrasi, berarti itu bukan Islam yang diterapkan,” pungkasnya.[] Nurichsan.
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments