Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Founder Syameela Ungkap Dua Keinginan Manusia dalam Hidupnya


TintaSiyasi.com -- Founder Syameela Ustaz Oemar Mita, Lc. mengungkapkan bahwa ada dua keinginan manusia dalam kehidupannya. "Ada dua keinginan manusia dalam kehidupannya," ungkapnya dalam Book Review: Tazkiyatun Nafs Indahnya Jiwa yang Tenang, di YouTube Kajian Syameela, Ahad (30/01/2022).

“Ada yang ingin mendapatkan kepuasan dan ada pula yang ingin mendapatkan kebahagiaan. Ketika kita memilih di antara keduanya, kepuasan atau kebahagiaan, tentunya itu akan melahirkan langkah dan planning yang berbeda dalam setiap kehidupan manusia," jelasnya.

Ustaz Oemar mengatakan bahwa orang yang hanya ingin merasakan kesenangan dan kepuasan bisa didapatkan dengan apa saja, tidak perlu berhati-hati, tidak perlu memilih yang halal ataupun yang haram, dan tidak perlu memperhatikan petunjuk.

"Sebab hal demikian bisa didapatkan dengan begitu mudah. Misalkan, orang tidak perlu sekolah, dia bisa mendapatkan kepuasan, seseorang tidak perlu ngaji, dia bisa mendapatkan kepuasan. Sebab, sesungguhnya kepuasan itu fatamorgana yang dibuat oleh setan," yakinnya.

"Setan menarik sebanyak-banyaknya manusia supaya mereka di dalam kehidupannya selalu merasa puas dengan apa yang mereka inginkan," lanjutnya.

Ia memberi contoh, seperti berzina. Zina menawarkan kepuasan, karena ditempuh dengan cara yang paling instan, tidak perlu repot dengan pernikahan dan tanggung jawabnya. “Khamar menawarkan kepuasan, karena dengan meminumnya, maka seseorang merasakan puas ketika sudah mulai kecanduan dengan khamarnya,” ujarnya.

"Riba menawarkan kepuasan, karena seseorang bisa mendapatkan barang-barang secara instan tanpa menikmati proses untuk bersabar. Padahal kita ketahui, apa pun barang yang sudah ditetapkan oleh Allah ï·» akan datang kepada kita, walaupun tidak bersentuhan dengan perkara riba, selama kita bersabar dengan waktu yang ditentukan oleh Allah ï·»," terangnya.

Ia menyimpulkan, hal tersebut yang dimaksud kepuasan oleh orang-orang yang kufur kepada Allah ï·». Mereka selalu menawarkan kepuasan-kepuasan yang ditawarkan kepada manusia, supaya mereka bergerak menuju pada kepuasan.

"Tetapi tentunya kita faham, orang yang puas belum tentu bahagia, karena puas hanya pada kulit dan wajahnya. Mungkin ia tertawa tergelak-gelak tampak sumringah setelah mendapatkan beragam kepuasan di dalam hidupnya," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa hati tidak memerlukan kepuasan. Karena hati bukan di-setting dan diciptakan oleh Allah ï·» untuk bersinggungan dengan kepuasan. 

"Hati tepatnya membutuhkan kebahagiaan. Di sinilah kita faham bahwasanya orang puas itu belum tentu mendapatkan kebahagiaan. Makanya, kesenangan-kesenangan yang menjadi jalan untuk meraih kepuasan tersebut, ya kesenangan itu," tuntasnya.[] Nurmilati
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments