TintaSiyasi.com -- Founder Cinta Qur'an Ustaz Fatih Karim (UFK) mengungkapkan bahwa hijrah yang sempurna itu hijrah seratus persen meninggalkan larangan-Nya. "Hijrah yang sempurna itu hijrah yang seratus persen meninggalkan apa-apa yang Allah larang," ungkapnya dalam Renungan Fajar: Manusia setengah Hijrah, di YouTube Cinta Qur'an TV, Selasa (01/02/2022).
“Menurut Ibnu Rajam Al Hambali dalam kitab Fathul Bari dikatakan bahwa hijrah yang sempurna justru meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Jadi, kalau kita meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah itu justru hijrah yang sempurna," bebernya.
Founder Cinta Quran tersebut mengatakan, mengerjakan perintah Allah itu lebih mudah. "Mengapa meninggalkan yang dilarang Allah bukan yang diperintahkan? Karena, secara fakta mengerjakan apa yang diperintahkan Allah relatif lebih mudah dibandingkan meninggalkan yang Allah haramkan," ujarnya.
Ia mencontohkan, seseorang yang shalat shubuhnya rajin, puasanya rajin, tetapi dia makan riba. "Meninggalkan riba lebih berat dari pada mengerjakan shalat, puasa, haji, dan sebagainya,” imbuhnya.
“Meninggalkan riba itu berat, meninggalkan yang haram-haram itu berat, meninggalkan teman-teman ahli maksiat itu berat. Meninggalkan yang Allah larang itu berat sekali, tidak semua orang mampu meninggalkan itu," ujarnya.
Ia menegaskan, hijrah yang sempurna itu hijrah yang seratus persen meninggalkan apa-apa yang Allah larang. "Seorang manusia harus seratus persen hijrah dalam seluruh aspek, baik dalam perkara shalat, bekerja, bisnis, pernikahan, berumah tangga, dan sebagainya semua harus kita kerjakan seratus persen," jelasnya.
“Di zaman kejayaan Islam, kaum Muslim bisa mencapai puncak tertinggi peradaban ilmu, teknologi, dan semua fasilitas kehidupan dikuasai oleh umat Islam. Pakar kedokteran, ahli bedah, pakar teknologi, pakar matematika, penemu optik, pesawat pertama kali umat Islam,” ungkapnya.
Ia membeberkan, umat Islam pernah memimpin peradaban dunia dan selama 1300 tahun sejak Nabi Muhammad SAW sampe Beliau wafat, dilanjutkan sahabat, dan seterusnya, umat Islam memimpin peradaban dunia.
"Bagaimana umat Islam menjadi umat yang mulia, yang bisa memimpin peradaban dunia, itu disebabkan umat Islam di masa itu seratus persen menerapkan Islam dalam semua hal," jelasnya.
Ia menukil Al Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 208.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."
"Dalam ayat di atas, Allah SWT meminta kita untuk tidak setengah-setengah dalam semua perkara dalam urusan apapun. Bahkan, kita diminta untuk menjalankan Islam secara menyeluruh (kaffah), tidak separo-separo (setengah-setengah), karena saya yakin, siapa pun kita tidak ingin setengah-setengah," pungkasnya.[] Rina Eko
0 Comments