TintaSiyasi.com -- Cendekiawan: Muslim Harus Yakin Tiada Kemuliaan Tanpa Islam
Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengungkapkan, seorang Muslim harus yakin bahwa tiada kemuliaan tanpa Islam.
"Sebagai seorang Muslim, kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa tiada kemuliaan selain dengan Islam," tuturnya di YouTube UIY Official yang bertajuk Arah Perjuangan Umat 2022, Sabtu (01/01/2022).
Ia menjelaskan, Islamlah satu-satunya jalan atau risalah yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia melalui perantaraan Baginda Rasulullah SAW, di mana dengan jelas dinyatakan dan dijanjikan akan membawa rahmat dan kebaikan. Segala kebaikan bisa dibayangkan dan diinginkan manusia kepada seluruh alam semesta.
Kemudian ia menambahkan, dengan mengutip Al-Quran surah Al-Anbiya ayat 107,
Ùˆ ما أرسلناك إلا رØمة العالمين
"Dan tiada Aku mengutusmu (Muhammad) kecuali menjadi rahmat bagi seluruh alam"
"Maka dari itu, sekali lagi sebagai seorang Muslim, kita harus seyakin-yakinnya, bahwa tiada kemuliaan selain dengan Islam. Tidak ada kemuliaan dalam sistem sekularisme," tegasnya.
Ia menjelaskan, sistem apa pun yang bukan dari Islam, tidak akan bisa membawa kebaikan. Sebaliknya, justru membawa kerusakan. "Sebagai seorang Muslim harus yakin, seyakin-yakinnya bahwa tidak ada Islam yang akan bisa membawa rahmat bagi seluruh alam semesta, kecuali dengan penerapan syariah Islam secara kaffah," ujarnya.
"Kenapa? Karena kebaikan Islam terletak pada penerapannya, selain tentu saja karena Islam merupakan risalah Rasullah SAW," ucapnya.
Kemudian ia menganalogikan, ibarat obat, semanjur apa pun obat tersebut tidak akan memberi efek sembuh jika selamanya tidak diminum. "Kalau dibiarkan saja, tidak akan memberi efek apa pun. Begitulah kurang lebih risalah Islam yang hanya akan membawa kerahmatan yang dijanjikan, yaitu ketika Islam diterapkan secara utuh atau kaffah," tuturnya.
"Bila tidak secara kaffah, mungkin tetap memberi kebaikan, tetapi bukan kebaikan dan rahmat yang penuh. Sebagai seorang Muslim, mestinya kita yakin bahwa tidak akan ada penerapan syariat Islam kaffah, kecuali di bawah naungan sistem yang bersumber dari Islam itu sendiri," paparnya.
Ustaz Ismail menyimpulkan, sistem khilafah, di mana khilafah adalah bagian dari syariat Islam yang telah dicontohkan para sahabat. Ditetapkan oleh Baginda Rasulullah SAW, kemudian diikuti oleh para sahabat dan para ulama berabad-abad lamanya. Namun kemudian oleh berbagai sebab, Khilafah Islam runtuh pada tahun 1924.
"Oleh karena itulah, maka kita sebagai seorang Muslim tidak terpukau, terpikat, bahkan kemudian terjerat pada berbagai sistem selain sistem Islam," jelasnya.
Sebab menurutnya, sistem selain sistem Islam tidak bisa menjadi dasar atau pilar bagi tegaknya Islam secara kaffah. "Bagaimana mungkin bisa mengharapkan Islam bisa terwujud secara nyata dan penuh kepada sistem selain Islam," tanyanya.
Ia melanjutkan, pasti tidak akan bisa. Oleh karena itu, syariat Islam hanya akan bisa tegak di dalam sistem Islam, demikianlah sistem khilafah. Sudah semestinya arah perjuangan ke depannya mengarah pada perjuangan yang hak. Sebab, Islamlah yang akan menyelamatkan umat Muslim bukan hanya di dunia, tetapi hingga nanti tiba di akhirat.
"Oleh karena itu, tetaplah istikamah di penghujung tahun 2021 menyongsong tahun 2022. Istikamahlah di jalan dakwah, karena inilah jalan rahmat yang sesungguhnya," tuntasnya.[] Nurmilati
0 Comments