Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ada Dua Sandungan yang Membuat Khilafah Tidak Kunjung Tegak


TintaSiyasi.com -- Dalam momen 101 tahun ketiadaan khilafah, Luky B. Rouf, Penulis Buku dan Direktur Tahreera Institute  menyebutkan, ada dua sandungan yang membuat khilafah tidak kunjung tegak. "Saya pikir ada dua sandungan yang membuat perjuangan ini tak kunjung tegak," sebut Kang Luky, sapaan akrabnya, kepada TintaSiyasi.com, Selasa (22/2/2022).

Kang Luky menjelaskan, hal itu diluar bicara nashrullah (pertolongan Allah) dan juga faktor nafsiyah umat Muslim. "Tapi, ecara inderawi dan aqli, dua sandungan itu yang pertama berupa faktor rendahnya taraf berpikir umat, ya kalau bisa dibilang level berpikir umat butuh effort (upaya) yang agak ekstra untuk lebih di-up (ditingkatkan)," katanya.

"Harusnya yang dipikirkan umat ini kan persatuan umat, bukan masalah sepele, duapele masalah khilafiyah, melainkan sudah harus beralih ke khilafah," tegasnya.

Ia menilai, hal tersebut yang membuat opini perjuangan ini (penegakkan khilafah) terpatahkan. "Karena sayup-sayup masih terdengar dari mereka, 'enggak usah mikir terlalu jauh tentang khilafah, lha wong masalah khilafiyah antar umat aja belum beres'," kata Kang Luky.

Menurut Kang Luky, sejatinya, problematika umat ini akan mudah terselesaikan, jika ada sistem yang sudah terbukti dulu pernah diterapkan ratusan tahun, hatta masalah khilafiyah fiqih sekalipun. Karena amirul imam yarfa'ul khilafiyah, perintah imam itu akan menyelesaikan masalah.

"Sandungan kedua berupa sekat nation state (nasionalisme), ini jelas yang menjadi gara-gara kita berpikir nafsi-nafsi (sendiri-sendiri). Enggan atau bahkan enggak peduli dengan masalah negeri Muslim yang lain," bebernya.

Misalnya, ia memberikan contoh, hari ini masalah Muslimah India yang terkena perundungan massal oleh teroris Hindu, maka tidak ada suara dari pemimpin Muslim, dan ataupun organisasi Islam macam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) saja tak bersuara.

"Jelas memang nation state, dulunya dibikin oleh Inggris dan konco-konco Baratnya secara sengaja terencana untuk memecah belah kaum Muslim, dan itu terbukti jitu," tegasnya.

Sehingga ia menilai, ketika ada seruan penyatuan negeri menjadi satu kepimpinan umat, maka ramai-ramai dipertentangkan dengan nation state.

"Buru-buru juga kemudian digelontorkan Islam yang kekhususan, macam Islam Nusantara, hingga proyek moderasi beragama. Inilah, sandungan yang mau enggak mau harus dihilangkan, kalau ingin perjuangan segera menemui kemenangan," pungkasnya. [] Munamah

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments