Tintasiyasi.com -- Demokrasi sejatinya telah harakiri
Sistem politik kuno yang memang bukan numero uno
Hidup dalam nyawa liberalisme
Berpijak pada sekularisme
Atas nama demokrasi pembakaran Al Quran terlegitimasi
Kebebasan berekspresi alasan basa-basi
Kebebasan berpendapat ulasan basi
Asal tahu diri hidup di dunia harus tahu batas asasi
Demokrasi menjadi asap gelap kehidupan
Politik dikangkangi kekuatan oligarki
Penguasa yang jadi lahir dari kroni-kroni
Atas nama rakyat nanti dulu di akhir masa pemerintahan usai
Demokrasi melegitimasi pembakaran Al Quran
Islamofobia menjalar di seantero dunia
Kitab suci sakral penyempurna kitab sebelumnya
Diinjak dan dirobek manusia hina
Demokrasi telah memecundangi umat Islam di dunia
Dibuat seolah sama padahal jauh berbeda
Jenis gender tak sama
Dan memang asal demokrasi dari manusia yang lemah
Demokrasi telah mengonfirmasi bukan jalan formalisasi Islam
Barat telah melegalkan dan melanggengkan segala penistaan terhadap Islam
Demokrasi sekadar lips service istilah lain penjajahan
Barat telah menyuntikkan mati agar umat terinfeksi
Sampai kapan Qur'an sakral terus dinistakan dengan pembakaran
Pelaku bisa bergonta-ganti wajah dan motifnya
Sementara umat masih terus mengecam tanpa bisa mengambil tindakan dan pencegahan
Penguasa muslim pun masih berat tangan menurunkan pasukan
Inilah sebaik-baik seruan kepada penguasa muslim yang quran di atas kepala ketika sumpah jabatan
Inilah seruan kepada penguasa muslim yang setiap Nuzulul Quran diperingati besar-besaran
Inilah seruan kepada tentara muslim yang kuat dan miliki lengkap persenjataan
Inilah seruan untuk segera mengakhiri segala penistaan
Demokrasi jalan legitimasi penistaan Islam
Insiden ini hendaknya membuka mata umat
Berjuanglah untuk Islam yang sempurna dan kaffah
Bukan berjuang untuk demokrasi yang terbukti sampah.[]
Oleh: Hanif Kristianto
(Analis Politik dan Media PKAD)
0 Comments