Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Duka Lara Anak Indonesia, Kekerasan Seksual pada Anak Kian Parah

TintaSiyasi.com -- Akhir-akhir ini kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia kian menjadi saja. Pilu dan sungguh memprihatinkan mendengar realita ini. Dimana sekarang anak-anak merasakan hidupnya tidak aman lagi. Kasus kekerasan seksual pada anak ini terus berulang dan sudah pada tahap darurat. Salah satunya seperti kasus yang terjadi baru-baru ini. Ada seorang anak remaja berusia 16 tahun di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah menjadi korban pelecehan seksual. Dengan mengiming-imingi uang dan pekerjaan, anak itu diperkosa oleh 11 pria termasuk guru, kades, dan anggota Brimob.
 
Kronologi kekerasan seksual yang dialami RI (16) dalam sembulan bulan terakhir ini berawal dari kedatangannya ke Kabupaten Parimo. Anak yang di bawah umur yang berasal dari Kabupaten Poso tersebut awalnya mengikuti rekannya YN untuk bekerja di Parigi Moutong. Pada awal 2022 silam korban mendatangi posko bencana banjir memberikan bantuan logistik di Parigi Moutong. Korban kemudian berkenalan dengan sejumlah pelaku yang belakangan melakukan pelecehan terhadapnya. Pelecehan demi pelecehan dialaminya sejak April 2022 hingga Januari 2023 di tempat berbeda-beda. (TribunnewsSultra.com, 31/05/2023)
 
Akibat dari pelecehan tersebut sekarang kondisi korban sangat memprihatinkan. Pendamping korban Salma Masri, mengatakan kondisi kesehatan anak terus memburuk lantaran alat reproduksinya mengalami infeksi akut dan rahimnya terancam diangkat. Salma Masri bercerita psikis korban anak hingga saat ini masih sangat terguncang. Situasi tersebut diperparah dengan kondisi kesehatannya yang kian memburuk. (BBC.com, 31/05/2023)
 
Inilah faktanya hari ini masalah demi masalah terus terjadi dan tak kunjung mendapatkan solusi yang hakiki. Kenapa? Semua ini terjadi karena negara tidak bisa lepas dari penerapan sistem sekuler kapitalis. Sistem yang lahir dari asas sekularisme dan paham liberalismenya memisahkan agama dari kehidupan dan menjadikan manfaat sebagai tolak ukur dalam perbuatan. Sistem ini juga mengedepankan hawa nafsu dalam melakukan segala sesuatu tanpa peduli halal haram. Dampaknya masalah kekerasan seksual tidak bisa terselesaikan malah semakin parah. Hukum yang diambil pun adalah hukum buatan manusia. Walhasil sangsi bagi pelaku kejahatan tidak berefek jera. Perhatian negara kepada rakyat juga minim sekali. Buktinya negara abai terhadap rusaknya pergaulan. Tidak ada aturan yang mengikat antara laki-kaki dan perempuan. Semua serba bebas termasuk tontonan buruk dan banyaknya media yang mudah di akses yang dapat merangsang naluri seksual. Perlindungan negara terhadap perempuan dan anak juga tidak ada walau sudah dibuat UU untuk perempuan dan anak tapi semua itu percuma karena UU itu tidak berdasarkan syariat. Kapitalisme sekuler  biang keroknya atas semua permasalahan.
 
Agar kasus ini tidak berkepanjangan maka cara terbaik adalah dengan mengganti sistem kapitalis menjadi sistem Islam secara keseluruhan. Karena hanya Islamlah yang bisa memberikan solusi yang sistemik. Dengan hukum Islam negara Islam atau Khilafah akan menggunakan aturan yang hanya berasal dari Sang Maha Pengatur yaitu Allah Swt. Sehingga sistem pendidikannya akan berbasis akidah Islam yang dapat mendidik generasi untuk bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Swt. Mereka akan paham bahwa tujuan hidup hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dan segala perbuatannya nanti akan diminta pertanggung jawaban. Dengan ini akidah mereka kuat tidak mudah untuk bermaksiat. Islam juga mengatur pergaulan antara laki-kaki dan perempuan seperti larangan untuk berkhalwat dan berikhtilat, menjaga pandangan dan kewajiban menutup aurat. Bukan hanya itu para pelaku yang menyimpang dalam Islam akan diberi hukuman yang bersifat jawabir dan jawazir. Tidak ada media atau tontonan buruk dalam Islam. Dengan kesadaran hubungannya dengan Allah negara akan berperan besar untuk melindungi rakyatnya.

Rasulullah Saw bersabda,
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawaban atas pihak yang dipimpinnya. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi semuanya akan diatur oleh negara demi kemaslahatan umat. Demikianlah hanya Islam solusi tegas permasalahan umat. Wallahu a’lam bisshawab
 
 
 Oleh: Kiki Ariyanti
Aktivis Muslimah
 
 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments