Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Moderasi Beragama: Strategi Halus Jauhkan Umat dari Islam

TintaSiyasi.com -- Moderasi beragama masih terus digaungkan. Kali ini melalui agenda besar yakni Forum Lintas Agama G20 pada 10 Mei 2023 di India. Praktik-praktik dalam moderasi beragama di Indonesia dijadikan contoh dan bahasan di Forum G20 ini. Moderasi beragama di Indonesia dinilai sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan ekonomi tanpa merusak nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan (Kompas, 11/5/2023). Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ruhaini Dzuhayatin pun mengatakan modalitas keagamaan Indonesia yang moderat menyumbang moral imperative call atau panggilan moral untuk bertindak melalui Forum Inter-Faith G20 di India (Antaranews, 11/5/2023). 

Moderasi beragama kian masif ditanamkan di benak kaum Muslim. Bahkan Indonesia menjadi pusat percontohan adanya program moderasi beragama ini. Apalagi Indonesia mayoritas penduduknya adalah Muslim. Seolah menjadi angin segar para agen moderasi ini untuk menjalankan visi misinya. 

Indonesia memasarkan moderasi beragama sebagai solusi atas problem masyarakat saat ini dan menganggap sebagai upaya untuk kemajuan dunia. Bahkan menjadikan Indonesia sebagai poros moderasi beragama dunia. Dan Barat pun menarasikan dengan istilah Islam moderat atau ramah. Namun, kita sebagai umat Islam patut menelaah terlebih dulu ada apa di balik program moderasi beragama. Apakah memang benar dengan adanya moderasi beragama kemajuan ekonomi dunia akan terwujud? 

Sebenarnya bila kita cermati pangkal persoalan ekonomi karena penerapan kapitalisme di negeri dan dunia. Hal ini bukan karena Islam radikal. Sistem kapitalis ini menjadikan negeri-negeri Barat dengan leluasa menancapkan hegemoninya dan mengeruk kekayaan alam di negeri Muslim. Negeri Muslim dijadikan pasar hasil produksi Barat. Praktik penjajahan tersebut legal dan berlangsung lama. 

Dan seiring berjalannya waktu, terbongkarlah kedok Barat, khususnya Amerika Serikat. Selanjutnya muncul gagasan Islam politik dan Islam ideologis yang menyodorkan solusi dari persoalan ekonomi akibat hegemoni kapitalisme global. Hal itu membuat Barat waswas hingga membuat program moderasi beragama untuk menghadang kebangkitan Islam dan kaum Muslim. Selain itu, program ini juga menyerang pengusung dakwah ideologis dan menjauhkan umat dari Islam kaffah. 

Moderasi beragama itu sendiri merupakan salah satu upaya Barat untuk menjauhkan kaum Muslim dari syariat Islam. Dalam program ini, umat diajarkan menerapkan aturan-aturan Islam setengah-setengah saja. Tidak boleh seluruhnya. Dengan begitu, Barat akan tetap eksis menancapkan hegemoninya di Indonesia maupun dunia. Program moderasi ini hanyalah agenda racun berbalut madu yang pada akhirnya merugikan kaum Muslim sendiri. Adanya program moderasi beragama justru menjauhkan umat dari agamanya, yang pada akhirnya akan menimbulkan persoalan baru yang membahayakan umat. 

Justru bila menginginkan kemajuan perekonomian dunia, maka kembali pada sistem ekonomi Islam yang merupakan bagian dari penerapan Islam secara menyeluruh (kaffah). Menjadikan Islam sebagai sistem pengaturan kehidupan dunia, maka kemajuan dunia pasti terwujud. Penerapan Islam di tengah masyarakat merupakan solusi kehidupan bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Hal ini dikarenakan Islam menjadikan akidah Islam sebagai asas dan menjadikan umat paham akan agamanya serta mengamalkan dengan penuh kesadaran dalam penjagaan negara .Dengan sistem Islam yang mampu mewujudkan rahmat bagi seluruh alam. []


Oleh: Alfiana Prima Rahardjo, S.P.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments