Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekularisme Adalah Landasan Berpikir yang Salah



TintaSiyasi.com -- Terdapat beberapa konsep tentang kehidupan yang diadopsi kemudian disebarkan oleh barat seperti sekularisme, demokrasi, rasionalisme, kebebasan baik kebebasan untuk berakidah, berpendapat, kepemilikan, dan bertingkah laku, pluralisme serta pemikiran yang tak lepas dari asas kemanfaatan yang menjadi landasan kebahagiaan. 

Sekularisme menimbulkan banyak kontradiktif yang tidak diterima oleh akal. Sebagai contoh ketika sekularisme mengakui bahwa Tuhan Maha Pencipta, namun menafikan bahwa Tuhan sebagai Maha Pengatur. Pemikiran ini mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan serba terbatas, namun manusia diberikan kekuasaan untuk membentuk dan menciptakan undang-undang ataupun pembuat keputusan. Solusi terhadap suatu masalah didasarkan pada banyaknya persetujuan atau aklamasi. Sehingga, tingkat subjektifitasnya sangat tinggi. Solusi pun tidak memandang halal ataupun haram dari sisi agama. Pemikiran yang seperti ini adalah pemikiran yang jahat dan berbahaya. 

Sekularisme merupakan suatu landasan berfikir yang salah. Perkara agama hanya dinilai seputar ibadah ritual saja, menjadikan peraturan perundang-undangan dapat diamandemen atau diperbaharui oleh mereka yang berkepentingan dengan sangat mudah. Sekularisme juga dipandang rusak sebagai kepemimpinan berpikir atau cara pandang dalam menetapkan gaya atau corak hidup bagi masyarakat. Dari sini terbukti sekulerisme telah gagal menciptakan kebahagiaan dan ketentraman bagi kehidupan. 

Beberapa hal dalam bidang ekonomi kapitalis sekuler adalah mengenai materi ekonominya yang tak mengenal halal haram, kebebasan kepemilikan yang dijamin dengan regulasi swastanisasi oleh negara, konsep produksi yang memaksa kaum perempuan untuk meninggalkan rumah demi terjun ke dunia kerja, problem ekonominya yang menganggap bahwa kebutuhan menjadi tidak terbatas, dan keburukan distribusi ekonomi kapitalis yang menyebabkan monopoli pasar oleh para kapital. 

Sistem pemerintahan kapitalis sekuler yakni demokrasi juga syarat akan kritik. Demokrasi yang berarti pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Sistem seperti ini sangat mudah sekali dikuasi oleh segelintir mereka yang berkepentingan. Demokrasi merupakan hukum besi oligarki yang menetapkan monopoli kekuasaan dan pengorganisasian politik di tangan sekelompok kecil kapitalis. 

Sistem pergaulan barat juga sangat rusak dan merusak. Bagaimana tidak, mereka mengatakan bahwa setiap orang bebas menentukan identitas diri masing-masing. Karena bagi pemikiran barat, laki-laki dan perempuan tidak terbentuk dari kekhususan biologisnya (alamiahnya) melainkan terbentuk dari struktur sosial yang dominan di masyarakat. Tak heran lagi jika permasalahan seputar gender marak dilakukan.

Pemikiran barat yang terbukti rusak perlu jalan keselamatan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik dan sejahtera. Jalan tersebut tentu dengan meninggalkan akidah sekulerisme kapitalisme tanpa menengok lagi kebelakang. Jalan keselamatan akan mencari akidah yang shahih (benar), yang mampu menjawab dari mana makluk berasal, untuk apa di dunia serta kemana setelah ia mati. Setelah manusia mendapatkan jawaban dari pertanyaan ini maka akan sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupan di dunia. 

Manusia yang mau berpikir untuk mencari jalan kebenaran pasti akan menemukan jalan bahwa Islam adalah sebagai ideologi dan sebagai kepemimpinan berfikir yang benar. Maka dari sini, terpancar darinya aturan sebagaimana yang tertera pada al-quran dan hadits. Jika Islam diterapkan maka kesejahteraan seluruh dunia akan tercapai.[]

Oleh: Hima Dewi, S.Si.
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments