TintaSiyasi.com -- Sebagai umat Islam tentunya kita harus memahami akan seluruh syariat-Nya. Ketika tidak tahu maka bersegeralah mencari tahu tentang Islam secara kaffah. Ketika kita sudah mampu melakukan itu semua, pastinya kita butuh berjama'ah dalam perjuangan. Hakekat perjuangan harus kita pahami, apa yang layak diperjuangkan.
Ketika sudah berada dalam satu kelompok yang benar-benar kita yakini bahwa kelompok jama'ah ini memang memperjuangkan syariat Islam secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan, tentunya kita harus bersungguh-sungguh didalam perjuangan ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (TQS. Fussilat ayat 33)
Ayat diatas tentunya menjadi penyemangat bagi para pengemban dakwah yang ideologis, karena amar makruf nahi mungkar adalah kewajiban atas setiap muslim. Tanyakan hati kita kembali jika diri masih berleha-leha dalam dakwah, menolak amanah dakwah dengan berbagai macam alasan. Dan bahkan mirisnya lagi tidak ada kontribusi sedikitpun dalam dakwah.
Berdakwah memang pekerjaan yang tidak mudah, banyak halangan dan rintangan yang akan di hadapi. Namun, pekerjaan mana lagi kah yang lebih mulia dari pada mengembalikan kehidupan Islam?
Demi menegakkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang semata-mata hanya mengharap ridha dari Nya.
Pekerjaan mana lagi kah yang lebih beruntung, dari pada mengajak kebenaran dan mencegah kemungkaran? Tidak ada yang lebih mulia dan lebih beruntung dari jalan dakwah.
Mengajak hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala dimuka bumi ini untuk ikut merasakan nikmatnya sebuah iman.
Dan berkahnya hidup dalam syariat-Nya, serta mendapatkan rida berjumpa dengan-Nya:
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
"Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa."(TQS.Arum ayat 54)
Kita terlahir dalam keadaan lemah, dan akan menjadi kuat dan kemudian akan menjadi lemah kembali. Sudah seharusnya ketika saat ini kita diberikan posisi kuat, kita harus memberikan dengan maksimal, dan merealisasikannya.
Untukmu yang telah memilih jalan ini, menjadi bagian dari perjuangan ini merupakan nikmat yang tidak ada duanya. Bersyukurlah, kita telah dipilih Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk memperjuangkan dan mengemban agama-Nya.
Yakinlah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan memberikan amanah kepada hambanya yang tidak mampu membawanya. Kita adalah orang-orang pilihan, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengokohkan pundak kita untuk membawa amanah ini.
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menambah kesabaran kita untuk mengahadapi ujian di jalan ini. Nikmatilah setiap detiknya, karena tanpa sadar kumpulan dari detik, menit, jam,hari, bulan bahkan tahun yang dilalui di jalan ini. Akan menjadi saksi atas perjuangan kita di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak di akhirat.
Teruslah semangat, teruslah berjuang, teruslah istikamah Lillah hingga tegaknya Daulah Khilafah Islamiyyah agar syari'ah Islam dapat terealisasi secara totalitas dalam segala aspek kehidupan.[]
Oleh: Ross A.R.
(Aktivis Muslimah Medan Johor)
0 Comments