Pertama, gagal menanamkan akidah yang shahih, bahwa manusia harus mampu menjawab tiga pertanyaan besar yakni darimana dia berasal, untuk apa dia hidup dan mau kemana dia setelah kehidupan.
"Kalau tiga pertanyaan ini saja belum terjawab secara tuntas, maka ya wajar anak-anak kita tidak menjadikan agama sebagai sebuah standar, menjadikan Rasulullah sebagai panutan yang mulia dan anak-anak kita ini juga bertindak sebegitu rupa sehingga yang terjadi lepas kendali dan kontrol bahkan cendrung beraktivitas penuh dengan kebebasan," jelasnya.
Kedua, gagal menanamkan pemahaman yang utuh. Manusia pada hakikatnya adalah sebagai hambanya Allah yang punya akal pikiran serta sikap humanis yang akan menjadikan tindakannya baik. "Selama ini jika diamati pendidikan secara makro adalah hanya sebagai ilmu pengetahuan tapi minus tindakan. Kadang-kadang juga yang dipelajari hanya sekedar ilmu teknis, tidak sampai bagaimana sebuah ilmu itu dapat memecahkan masalah, inilah yang paling penting," terangnya.
Ketiga, gagal membuat negara menjadi maju, baik dari segi pengetahuan maupun keimanan. "Kalau kita lihat sekarang anak-anak kita ini seperti bukan mempelajari sesuatu yg bermanfaat, akhirnya jauh dari kata martabat," pungkasnya. [] Tenira
0 Comments