Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekularisme Sebabkan Kenakalan Remaja Makin Liar

TintaSiyasi.com -- Kenakalan remaja kian meresahkan. Dalam hitungan hari terjadi kasus yang berbeda-beda, mulai dari kasus pembunuhan, kelompok bersenjata dari para remaja, tawuran, pemerkosaan, perundungan, pergaulan bebas berujung hamil di luar nikah, serta penganiayaan. Seperti beberapa hari terakhir sederet kasus kriminal yang viral oleh remaja yakni kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap Cristalino David Ozora (17).

Mario Dandy disebut menendang hingga menginjak kepala David beberapa kali. Mario Dandy juga memukul kepala David berkali-kali. Pemukulan terjadi saat David diperintahkan push up oleh Mario Dandy. Orang tua teman David saat itu langsung membawa David ke RS Medika Kebayoran Lama untuk mendapatkan perawatan
(Detiknews.com, 24/2/2023).

Kasus siswi SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan meninggal usai menjadi korban pemerkosaan beberapa rekannya. "Telah ada satu tersangka dan telah kami lakukan penahanan. Tersangka ini merupakan teman sekolah korban dan juga masih di bawah umur," kata AKP Bobby (Kompas.com, 24/2/2023).

Kasus lima orang pemuda yang melakukan percobaan pencurian dengan kekerasan dan atau penganiayaan. Diketahui, para pemuda tersebut masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Purwakarta (Jurnalpolri.com, 22/2/2023).

Sederet fakta yang belum semua diuraikan. Kasus kenakalan remaja di lingkungan sekitar sangatlah banyak dan hingga saat ini belum ada tindakan yang mampu menyelesaikan permasalahan ini. Hal tersebut membuktikan bahwa ada kesalahan yang sistemik bahkan pendidikan yang didapatkan seharusnya menjadikan mereka generasi yang memiliki kepribadian mulia justru malah sebaliknya mereka terbentuk menjadi bibit pelaku kriminal. Jika sudah terjadi demikian bagaimana nasib generasi dimasa mendatang? 

Inilah hasil dari penerapan sistem sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya sebatas ibadah sedang aktifitas kesehariannya jauh dari agama. Kenakalan remaja hari ini karena ketidaksadaran akan hubungannya dengan pencipta sehingga bebas dalam menentukan suatu tindakan termasuk menjadi pelaku kejahatan. Dalam sistem sekulerisme berbagai informasi dan industri media pemuja kebebasan dimana tontonan berubah menjadi tuntunan, tutorial gaya hidup serba bebas ala kafir barat.

Dari sisi kurikulum pendidikan bertujuan melahirkan lulusan siap kerja sehingga generasi hanya berfokus mencari materi sebanyak-banyaknya tanpa memandang halal haram lagi asal yang diraih adalah materi untuk kesenangan duniawi. 
Tak sedikit pula generasi yang kesulitan menghadapi persoalan tekanan hidup mengalihkan diri dengan menggunakan narkoba, mengonsumsi miras hingga memilih bunuh diri.

Sistem rusak ini telah membentuk generasi yang mudah rapuh secara fisik maupun psikis, sistem ini juga berhasil menyeret generasi muslim jauh dari tuntunan syari’at Islam, potensi mereka dibajak untuk kepentingan dunia.      

Islam Mendidik Generasi       
Islam memberikan perhatian besar terhadap generasi bahkan sejak dini. Pendidikan adalah investasi untuk masa depan, visi Islam yakni membentuk generasi muda menjadi manusia berkualitas yang memimpin manusia dan negara. Melalui sistem Islam bertujuan mencetak generasi berkepribadian Islam baik dari segi pola pikir dan pola sikap.

Pemikiran yang terbentuk dari Islam akan memengaruhi pemahaman seseorang dan akan mendorongnya untuk bersikap sesuai dengan pandangan Islam juga. Hal ini dimaksudkan agar terpeliharanya keimanan generasi muslim serta keterikatannya dengan syari’at Islam sehingga mampu menghindari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah Swt.

Selain penguasaan tsaqofah yang luar biasa, anak sejak dini akan dibiasakan oleh orang tua mereka untuk mengerjakan sholat, berpuasa, berinfaq, serta menghafal Al-Qur’an dan Hadits. Islam tidak hanya melahirkan generasi yang faqqih fiddin akan tetapi Islam juga membekali generasi dengan ilmu pengetahuan baik tsaqofah maupun saintek untuk membantu negara mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, keilmuan mereka dijadikan dasar peletakan ilmu modern saat ini.

Seperti Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan muslim di bidang kedokteran, Al-Zahrawi ilmuwan muslim yang banyak berkontribusi di bidang ilmu bedah, Al Khawarizmi adalah ilmuwan muslim yang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi,  Ibnu Al Haytham ilmuwan muslim yang pandai dalam bidang sains dan filsafat, Ibnu Khaldun seorang pakar politik, sosiologi, dan sering disebut sebagai bapak ekonomi Islam dan masih banyak ilmuwan dan cendekiawan muslim dimasa kejayaan Islam.

Semua ini membutuhkan negara dengan sistem terbaik yakni Islam. Sejarah mencatat masa kegemilangan Islam hanya pernah terjadi dalam sistem Khilafah. Wallahu ‘alam bishshowab.[]

Oleh; Nayla Shofy Arina, S.Pd.
(Sahabat Tintasiyasi)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments