Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Awas, TB Menggrogoti, Indonesia Peringkat Kedua Dunia

TintaSiyasi.com -- Penyakit yang banyak diderita rakyat Indonesia dan bahkan banyak ditemukan meninggal, salah satunya adalah TB. Pembahasan ini tentunya diluar pembahasan mengenai ajal. Karena ajal sudah menjadi ketetapan.  demikian juga ada hal yang dimana manusia masih bisa untuk berusaha menjaga kesehatan, sehingga penyakit tidak dengan mudah menghampiri tubuhnya.

Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular akibat infeksi bakteri. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Menurut WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah COVID-19.

Sebab awal yang bisa menimbulkan penyakit ini dikarenakan hidup tidak sehat dan sistem imun yang rendah. Hingga penularan yang tidak terkendali. Para pekerja yang aktif bisa jadi sasaran. Kini   Indonesia  disimpulkan peringkat kedua TBC di dunia, menandakan pola hidup rakyatnya yang belum sehat.
 
Bukan prestasi yang  diharapakan

Hari Tuberkulosis Sedunia atau World TB Day diperingati setahun sekali setiap 24 Maret. Kali ini, Hari Tuberkulosis Sedunia kembali diperingati pada Jumat (23/3/2023).

Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru.

Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), lebih dari 4.100 orang kehilangan nyawa karena tuberkulosis setiap harinya. Selain itu, hampir 28.000 orang di dunia terjangkit penyakit yang menyerang organ pernafasan manusia ini (detik.com, 24/03/23).

Peringatan hari TBC Sedunia inilah akhirnya kembali diungkap jumlah dan prestasi yang tidak seharusnya diharapakan oleh masyarakat. Ini merupakan musibah yang tentunya mesti dijegah dan diatasi segera.

Penularan Tuberkulosis atau TBC di Indonesia paling tinggi ditularkan ke kelompok pekerja buruh dan petani. Hal itu berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tahun 2022. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menyebut sebanyak 54.800 buruh dan 51.900 orang petani mengalami TBC. 

Profesi yang paling banyak terkena TBC pada urutan ketiga adalah wiraswasta sebanyak 44.299 orang. Dilanjutkan dengan pegawai BUMN dan atau BUMD di peringkat keempat dengan total temuan penderita TBC sebanyak 37.235 orang. Sementara itu, PNS berada di peringkat lima sebanyak 4.778 orang. Kasus TBC di Indonesia kebanyakan dialami oleh masyarakat di usia produktif. Utamanya, mereka yang berusia 45-54 tahun (portalmedia.id Sabtu 25/03/23).

Sebab Utama Masalah TB

Menyelesaikan suatu permasalahan tak luput harus fokus meneliti dan membincangkan sebab utama yang menjadi akar masalah tersebut. Tentunya akar masalah yang masih bisa diusahakan oleh manusia itu sendiri.

Seperti data yang diungkap jumlah yang menderita penyakit TB ini mayoritas mereka dari kalangan buruh dan petani. Melengkapi dari kalangan wiraswasta dan dan PNS dengan usia produktif, yang menandakan kalangan buruh pada tingkat pertama karena menghirup udara yang tidak sehat menagndung bakteri, selebihnya petani dan pekrja lainnya diusia produkstif harus berusaha mencurahkan seluruh tenaga mencari nafkah sehingga imunpun ikut drop.

Gaya hidup masyarakat yang hidup dalam budaya hedon sinkronitas dengan aturan yang mengatur yaitu tata aturan kapitalis yang memang menuntut masyarakat untuk bekrja keras memenuhi kebutuhan mereka dan tidak jarang mereka dituntut hanya sebagai konsumtif mengabaikan hal-hal yang membuat mereka bisa menjaga kesehatan mereka. Sehingga dengan tuntutan ekonomi yang maksimal harus juga diimbangi kerja keras yang maksimal pula.

Selain dari itu, lingkungan yang tidak sehat serta gizi yang tidak terpenuhi berimbas pada kesehatan yang menurun, sehingga pengobatanpun terabaikan karena kekurangan dana. Hal inipun bisa menjadi penunjang meningkatnya jumlah yang menderita penyakit TB.

Tuntas Masalah
Setelah memndalami akar masalah yang menyebabkan, harus ditindaklanjuti sgera dengan membahas bagaiman menuntaskan masalah tersebut. Masalah akan tuntas jika diawali dengan perganti tata aturan yang salah menuju tata aturan yang benar. Beralihnya sistem kapitalis ke sistem Islam.

Keberhasilan itu dapat kita lihat, yang pertama untuk mengaitkan antara kebersihan lingkungan dan upaya pemeliharaan kesehatan sudah menjadi perhatian utama para ilmuwan serta dokter Muslim abad pertengahan. Aspek lingkungan tidak bisa dilepaskan dari bidang kesehatan masyarakat. 

Salim T al Hasan menjelaskan lewat tulisannya, Environment Tradition in Muslim Heritage, bahwa dokter Muslim menyadari menjaga kesehatan lebih utama daripada mengobati penyakit. Karena benar mencegah lebih baik dari mengobati. Tapi, kesehatan lingkungan turut menentukan. Mereka menginginkan tumbuh kesadaran di masyarakat sehingga tercipta kualitas kehidupan yang lebih baik. Polusi udara, kebersihan lingkungan di kota-kota besar di dunia Islam, pencegahan polusi udara dan air, pemeriksaan kesehatan, dan dampak cuaca bagi kesehatan.

Selain itu pemenuhan ekonomi masyarakat yang mumpuni, ada aspek-aspek terntentu yang wajib dipenuhi Negara langsung dalam aspek kesehatan dan pendidikan. Sehingga tidak harus berusaha maksimal dalam memenuhinya. Islam menetapkan negara adalah pengurus rakyat, termasuk dalam penanggulangan penyakit menular ini.  Negara berkewajiban melaksanakan berbagai upaya dan langkah yang komprehensif untuk menanggulangi akar masalah secara tuntas, melalui sistem kesehatan yang handal yang ditopang oleh sistem politik dan ekonomi berdasarkan Islam.

Oleh: Sri Rahmayani, S. Kom
Pemerhati Masyarakat dan Pegiat literasi


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments