Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Agen Perubahan Peradaban


TintaSiyasi.com -- Di setiap masa umat manusia hidup di muka bumi akan selalu muncul agen-agen generasi perubahan peradaban. Siapakah agen-agen generasi perubahan peradaban itu? Tidak lain tidak bukan mereka adalah para generasi penggerak perubahan yaitu para pemuda. Merekalah pewaris tongkat estafet perjuangan. Apalagi seorang Muslim, di mana kelak akan dimintai pertanggungajawaban oleh Allah atas semua hal yang telah dilakukannya.

Generasi yang berkualitas adalah generasi yang memiliki keimanan yang kuat, memiliki kepribadian Islam yang tinggi, berjiwa pemimpin sehingga mampu mempengaruhi dan melakukan perubahan di lingkungan sekitarnya.

Untuk mempersiapkan generasi yang demikian tidaklah mudah, semudah membalikkan kedua telapak tangan. Karena itu merupakan proyek yang teramat besar dan membutuhkan perjuangan serta perjalanan panjang dimana keluarga mempunyai peran serta aktif dalam membentuk generasi perubahan peradaban. Keluarga adalah wadah pertama dan pilar utama yang memberikan konstribusi yang besar dalam mendidik generasi.

Keluarga juga merupakan lingkungan pertama bagi anak-anak untuk belajar berperilaku, belajar tentang hidup dan kehidupan serta bagaimana seharusnya berjuang membela Islam. Keluarga yang kuat, ideologis dan berkarakter akan menjadi pondasi yang kokoh bagi perkembangan anak sehingga lahir generasi penggerak perubahan untuk menjadi pembela Islam.

Dan yang terjadi pada saat ini sungguh teramat miris karena bukan generasi penggerak perubahan untuk menuju kepada kebaikan dalam membela Islam, tetapi yang ada adalah generasi penggerak perubahan menuju kemaksiatan. Nauzubillah

Semua itu ditandai dengan maraknya kembali geng motor yang meresahkan masyarakat. Seperti yang terjadi pada kasus Pemuda berinisial LA (21) mengalami luka bacokan usai diserang sekelompok orang tidak dikenal di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor. Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi sekira pukul 02.00 dini hari tadi. Ketika itu, korban diketahui sedang nongkrong bersama teman-temannya. Ada rombongan anak muda sekira 20 orang melintas mengunakan motor," ujar Adhimas dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2023). Tiba-tiba, rombongan motor tersebut berbalik arah dan menyerang ke arah korban beserta teman-temannya. Alhasil, korban mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian kepala dan punggung. "Korban lalu dibawa ke RSUD Cibinong oleh kakaknya," jelasnya (sindonews.com, 11/2/2023).

Pada kasus yang kedua kali ini, gerombolan bermotor membacok Muhammad Rizki Najmudin (21) hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di dekat rumah korban, yakni di Gang H Arsad, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Minggu (5/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB. Saksi mata, Rahmat (40), mengatakan, sebelum pembacokan terjadi, dirinya mendengar teriakan-teriakan. Anggota geng motor tersebut menanyai korban apakah anggota XTC. "Jadi terdengar sama saya itu ditanya, 'Anggota XTC atau bukan?' Korban jawab bukan. Nah mungkin langsung dibacok di situ, soalnya nggak lama setelah ribut itu gerombolan itu langsung keluar dari gang," ujarnya.

Setiap motor ditumpangi oleh dua atau tiga orang, yang mana penumpang belakang membawa senjata, baik celurit atau tongkat baseball. "Mereka nggak nyerang pemotor lain, cuma korban yang di dalam gang saja. Jadi ada yang bawa senjata tajam, terus ada yang standby di atas motor itu pada bawa tongkat baseball," terangnya. Terkait pembacokan ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cimahi AKP Luthfi Olot Gigantara menyampaikan, pihaknya masih melakukan penyelidikan (Kompas.com, 6/2/2023).

Pada kasus yang lain sekitar pukul 02;32 WIB puluhan anggota geng motor menyerang salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan. Aksi mereka terekam kamera Closed Circuit Television (CCTV), Sabtu (4/2/2023). Kawanan geng motor mendatangi salah satu apartemen di kawasan Casablanca, Setiabudi, Jakarta Selatan. Sejumlah petugas keamanan setempat dan warga sempat berusaha membubar aksi tersebut (rbg.id, 6/2/2023).

Kondisi yang terjadi saat ini mencerminkan banyak hal, di antaranya adalah gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi penerus peradaban dan mengekspresikan eksistensi mereka dengan cara yang benar, serta rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga. Semua ini terjadi dikarenakan adanya kapitalisme sekuler yang masih diterapkan hingga sekarang.


Upaya Menyiapkan Generasi Penerus Peradaban Islam 

Beberapa aktivitas yang dapat kita lakukan untuk menyiapkan generasi menjadi pembela penggerak perubahan dibantaranya adalah:

Pertama. Menanamkan keimanan yang kokoh dengan menjadikan sejak dini kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya diatas segalanya. Orang tualah yang akan sangat mempengaruhi tumbuh kembang sendi-sendi agama dalam diri anak. Rasullulah SAW bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu dan bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR al-Bukhari).

Kedua. Mengenalkan syariat Islam, termasuk adab dan akhlak mulia sejak dini. Rasulullah Saw bersabda: "Perintahlah anak-anakmu agar mendirikan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukullah mereka (jika meninggalkan sholat) ketika mereka berumur sepuluh tahun." Demikian juga dengan hukum-hukum yang lainnya seperti kewajiban berpakaian sempurna, larangan mencuri dan sebagainya. Mengajak anak-anak kita ke majelis-majelis ilmu untuk memperkaya pemahamannya tentang syariah Islam, berdiskusi bersama dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, makin kuat keimanan dan dorongan mereka untuk belajar Islam. Tentu saja pemahaman tentang syariah Islam yang makin luas dan betapa istimewanya syariah Islam dan makin rindu pada penerapan syariah Islam di muka bumi milik Allah ini. Mereka akan siap membela syariah Islam dengan menyampaikan kebenaran syariah Islam.  

Ketiga. Mengasah akal anak untuk berpikir yang benar. Orang tua haruslah memberikan informasi yang benar yang tentu saja bersumber dari ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah. Informasi ini dijadikan pijakan dalam menilai berbagai informasi yang di dapat. Yang terpenting merangsang anak menggunakan akalnya untuk berpikir dengan benar.

Keempat. Memahamkan kepada anak agar menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Untuk memperjuangkan dan membela Islam, umat Islam harus melakukan dakwah ke tengah-tengah umat, karena dakwah adalah kewajiban kaum Muslim. Sudah seharusnya umat Islam menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Dengan begitu mereka menjadi para pembela Islam terpercaya. Sebagaimana Allah SWT memerintahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk menjaga diri dan keluarga mereka dari api neraka (QS at-Tahrim [66]: 6).

Kelima. Memberikan teladan bagi anak. Anak membutuhkan teladan yang baik bahkan hingga mereka dewasa. Sudah seharusnya orangtua selalu memberi contoh yang baik kepada anak bagaimana menjadi pembela Islam terpercaya, memberikan teladan bahwa setiap aktivitas apa pun menjadikan Islam sebagai patokan, maupun pada saat dalam berpikir dan berdiskusi selalu menjadikan Islam sebagai rujukan.

Keenam. Taqarrub kepada Allah. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama anak-anak untuk makin dekat kepada Allah SWT, seperti shalat sunah, memperbanyak zikir, berdoa, saum sunah, tilawah Al-Qur'an dan banyak muhasabah. Dengan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah berarti kita telah mengundang bantuan, pertolongan dan pemeliharaan dari-Nya. Rasulullah SAW bersabda: "Pada setiap malam Tuhan kami Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman, "Siapa saja yang berdoa kepada Diri-Ku, Aku akan memperkenankan doanya. Siapa saja yang meminta kepada Diri-Ku, Aku akan mengabulkan permintaannya. Siapa meminta ampunan kepada Diri-Ku, Akupun akan mengampuni dia." (HR al-Bukhari Muslim). 

Islam membina para generasi penerus peradaban memiliki kepribadian Islam dan menjaga lingkungan dalam sistem pendidikan Islam. Dalam asuhan Islam, pemuda tumbuh menjadi generasi penerus peradaban terbaik serta berkontribusi positif terhadap negara. Dan dalam sistem Islam menjadikan keamanan adalah tanggung jawab negara.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Dewi Rahayu Cahyaningrum
Komunitas Muslimah Rindu Jannah Jember
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments