Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Derita Perempuan dan Anak dalam Sekularisme

 
TintaSiyasi.com -- Ada banyak sederet peristiwa keji yang dialami perempuan dan anak. Kasus mengenai perempuan dan anak terus bermunculan. Bahkan hampir setiap hari berita di televisi kasus yang menyangkut masalah perempuan dan anak terus saja berseliweran. Berbagai ancaman bahaya banyak terjadi pada perempuan dan anak perempuan. Seakan-akan dunia ini sudah tidak aman lagi bagi perempuan dan anak.

Polda Metro Jaya telah menyatakan wanita korban mutilasi di Bekasi bernama Angela Hindriati Wahyuningsih. Korban merupakan mantan aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) yang dinyatakan hilang sejak Juni 2019. Hal ini diketahui dari cuitan aktivis lingkungan hidup dan mantan Direktur Eksekutif Walhi Indonesia, Chalid Muhammad pada 16 November 2019. Dalam ungguhannya, Chalid menyampaikan sejumlah informasi mengenai Angela yang belakangan diketahui dibunuh oleh tersangka M Ecky Listianto (34) pada November 2021. Diberitahukan, persoalan asmara diduga kuat melatarbelakangi pembunuhan Angela. Motif pembunuhan tersebut diperoleh dari pengakuan tersangka M Ecky Listianto saat diperiksa polisi. Namun, polisi tidak menyebutkan secara detail persoalan asmara seperti apa yang menyebabkan pelaku membunuh dan memutilasi korban (Beritasatu.com, 7 Januari 2023).

Selain kasus perempuan korban mutilasi ada juga kasus seorang anak yang menjadi korban pelecehan yang viral belakangan ini. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun di kota Binjai, Sumatera Utara hamil dengan usia kandungan 8 bulan lantaran diduga menjadi korban pelecehan seksual. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Bunga (bukan nama sebenarnya) dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual. Soal kehamilan korban diketahui dari gurunya yang melihat ada perubahan fisik dan tingkah laku dari tubuh korban, terutama cara berjalannya (CNN Indonesia, 09 Januari 2023).

Inilah sebagian berita perempuan dan anak akhir-akhir ini. Jika dilihat dari realita yang ada, berbagai penderitaan yang dialami perempuan dan anak di dunia sesungguhnya merupakan dampak dari mengabaikannya hukum dan aturan Allah SWT. Semenjak diterapkan sistem buatan manusia yaitu sistem sekuler kapitalisme membuat manusia tidak lagi menggunakan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan kehidupan mereka hanya untuk meraih manfaat saja. Sehingga peran negara untuk kemaslahatan umat sangatlah minim. 

Dalam sekularisme mereka boleh menjalankan agama, mengakui agama tapi untuk peraturannya mereka membuat aturan sendiri. Buktinya penerapan aturan-aturan Islam terkait perempuan dan pergaulan laki-laki dan perempuan tidak dilaksanakan oleh negara. Misal seperti kewajiban menutup aurat, adanya pendampingan mahrom ketika perempuan melakukan perjalanan lebih dari 24 jam, dan terkait pergaulan laki-laki dan perempuan (khalwat dan ikhtilat). Dalam sistem ini hak-hak individu sangat dijunjung tinggi. Selain asasnya sekularisme, paham liberalisme dalam sistem ini sangat dipuja-puja, perilaku hedonisme juga ditumbuh suburkan. Inilah yang mengakibatkan manusia bebas mau melakukan apapun sesuai hawa nafsunya. Jelas sudah sistem sekuler kapitalisme dalang dari rusaknya kepribadian manusia. Sistem hukum yang ada juga sangatlah mandul.

Sangat berbeda dengan sistem Islam. Dalam Islam perempuan dan anak begitu dijaga dan dilindungi. Islam sangat memuliakan martabat dan kehormatan perempuan. Islam mengharamkan segala bentuk kekerasan dan penindasan termasuk kejahatan seksual. Allah SWT berfirman:

وَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا

Artinya: “Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuan untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi." (QS. An-Nur : 33).

Islam juga menerapkan hukum sanksi yang berat bagi pelaku pelecehan seperti yang tercantum dalam surat Al-Maidah ayat 33. Islam juga melarang keras berbagai penayangan yang bersifat pornografi. Jadi dalam Islam negara punya peranan besar untuk mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak. Masya Allah, begitu indahnya Islam apila diterapkan.

Wallahu a'lam bishshawab. []
 
 
Oleh: Kiki Ariyanti 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments