TintaSiyasi.com -- Miris sekali hidup di pusaran sistem kapitalisme. Dunia pertuiteran telah digegerkan dengan adanya surat dari anak SD. Terdapat seorang kakak yang curhat bahwa adiknya yang masih duduk dikelas 6 SD telah mendapatkan surat pernyataan cinta bernada pelecehan seksual dari teman laki-lakinya. Ketika dilihat ternyata isi suratnya memang mengerikan, berisi kevulgaran terkait organ vital. Tidak hanya itu saja namun juga mengajak ke perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan. (m.merdeka.com, 3/11/2022).
Parahnya lagi, anak laki-laki tersebut sudah berkali-kali menyatakan cinta kepada adiknya, walaupun sudah ditolak tapi tetap dilakuin. Sungguh miris ketika melihat generasi muda yang semakin rusak dan dijajah. Usia SD yang seharusnya fase memperkuat akidah dan juga sibuk menggali potensi diri, justru sudah melakukan perilaku yang berbau pelecehan. Mau jadi seperti apa jika generasi muda hari ini seperti itu semua?
Perilaku seseorang itu selalu berkaitan dengan pemahamannya apa yang dilihat dan didengar. Apabila asupan yang dikonsumsi setiap harinya adalah hal-hal yang merusak maka tidak akan punya filter yang benar, dan perilakunya pun juga akan rusak. Begitupun sebaliknya, bila anak dididik dengan mindset yang benar maka perilakunya akan benar pula.
Nah, dengan kejadian tersebut kita dapat menyimpulkan apa yang biasa dikonsumsi oleh anak laki-laki yang mengirim surat mesum tadi. Dalam usia segitu dia berarti sudah sering melihat atau menonton hal-hal berbau mesum atau porno dengan mudahnya. Sudah menjadi sebuah rutinitas. Naudzubillah.
Jika kita menelusuri tayangan media hari ini sudah begitu parah. Film, drama webtoon, YouTube semuanya dipenuhi hal-hal yang serba bebas bahkan cenderung merusak akal.
Kalau saja anak kecil dibiarkan dan difasilitasi untuk berselancar internet tanpa pengawasan, maka demikianlah yang akan terjadi. Anak yang tidak kuat pemahaman agamanya akan mudah meniru dan menjadikan tontonan sebagai tuntunan. Inilah ngerinya bila media dikuasai oleh sistem kapitalisme. Sebab sistem tersebut pasti akan melahirkan generasi-generasi yang rusak, dan tidak memiliki masa depan yang gemilang.
Dalam sistem kapitalisme, hidup ditujukan untuk meraih kepuasan jasadiyah sebesar-besarnya sehingga pergaulan bebas maupun konten-konten yang berbau porno akan terus diproduksi. Sebab memang dianggap memuaskan secara jasadiyah. Sistem kapitalisme sama sekali tidak memikirkan akankah konten-konten atau tayangan-tayangan tersebut memiliki dampak buruk atau tidak bagi generasi muda.
Inilah yang akan terjadi jika kapitalisme masih digunakan sebagai aturan hidup. Sistem yang memisahkan peran agama dari kehidupan. Maka kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, zina, aborsi, kriminalitas dan yang sejenisnya akan merajalela di mana-mana. Dan akan menjadi hal yang biasa saja atau sudah menjadi rahasia umum.
Padahal sejatinya seorang muslim hidup bukanlah untuk bersenang-senang semata. Namun, untuk mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan yang lebih abadi kelak. Sehingga seorang muslim harusnya ketika melakukan perbuatan halal haram yang dijadikan pegangan.
Seseorang tidak akan bersikap hanya karena ingin untuk memenuhi nafsu akan tetapi menyesuaikan aktivitasnya dengan hukum syariat. Ketika aturan syariat melarang walaupun menginginkannya, pasti akan rela meninggalkannya. Bila syariat memerintahkan meski malas, maka akan tetap menaatinya karena paham setiap perbuatan nantinya akan dimintai pertanggungjawaban.
Memang sudah saatnya kapitalisme yang memberikan kerusakan dalam kehidupan harus segera ditinggalkan. Kemudian sudah saatnya kita umat muslim menjadikan Islam satu-satunya aturan yang paripurna untuk diterapkan di tengah-tengah kehidupan. Sehingga terwujudlah Daulah Islamiyah.
Sebab pada masa Daulah Islamiyah pernah mampu mewujudkan generasi yang beriman dan bertakwa secara massal selama kurang lebih 13 abad lamanya. Sudah terbukti bahwa dengan sistem Islam negara mampu melaksanakan individu dan masyarakat agar bersikap benar sesuai dengan syariat Islam, dan standar halal haram yang dipakai.
Dengan diterapkannya sistem Islam, Insya Allah individu-individunya terbentuk menjadi individu yang bertaqwa yang selalu menjadikan Islam sebagai standar dalam berperilaku. Serta mencari ridho Allah SWT setiap apa yang dikerjakan. Sehingga akan takut untuk bermaksiat meskipun dalam keadaan sendirian. Sekalipun masyarakatnya juga masyarakat yang Islami mereka tidak akan bersikap abai dan diam bila melihay orang lain atau tetangga yang hendak berperilaku melanggar atau menyimpang dari syariat.
Mereka akan berperan sebagai penasihat bagi satu sama lain untuk melakukan Amar ma'ruf nahi mungkar di tengah-tengah masyarakat. Sehingga generasi akan terselamatkan dari peran paling utama dan paling penting adalah peran negara. Negara akan menggerakkan segala daya dan upaya untuk menciptakan generasi yang beramindset shohih. Sebab ditangan para generasi shohih lah negara dapat maju.
Di sisi lain Daulah Islam juga menerapkan sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam. Dengan begitu generasi akan tumbuh menjadi generasi yang unggul dan berkepribadian Islam. Generasi yang selalu berusaha untuk taat kepada Allah SWT.
Selain itu, Islam juga akan melindungi generasi dari paparan ide-ide yang merusak yaitu buah sistem kapitalisme. Islam akan mengelola media sedetail mungkin, sehingga konten-konten yang ditayangkan adalah perihal dakwah syariat Islam.
Saatnya generasi mengambil peran dan jangan sampai ketinggalan. Masa depan dunia dan Islam ada digenggaman. Maju dengan Islam, jangan mundur untuk tenggelam dengan peradaban sistem kapitalisme saat ini.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Imas Rahayu, S.Pd.
Aktivis Muslimah
0 Comments