TintaSiyasi.com -- Baru-baru ini publik dihebohkan lewat akun twitter oleh salah satu pengguna yang membagikan screenshoot surat cinta yang ditulis anak laki-laki kelas 6 sd untuk adik perempuannya yang juga teman sekelasnya. Bahkan sang adik bercerita sudah beberapa kali di ajak berpacaran, namun ia tolak. Dalam unggahan tersebut anak laki-laki itu menulis surat cinta dengan bahasa sangat vulgar berbau porno hingga ajakan untuk melakukan perbuatan yang sangat tidak pantas untuk dilakukan sampai menjadi trending topik twitter. (Merdeka.com, 01/11/2022)
Sungguh sangat memprihatinkan, generasi bangsa yang seharusnya fokus belajar mempersiapkan masa depan justru rusak pemikiran sedari dini. Bisa kita tebak apa yang anak itu konsumsi sehari-harinya yang menjadi pemahaman hingga memunculkan perilaku rusak tadi. Memang jika kita perhatikan media hari ini sudah sangat parah, mulai dari film, drama, webtoon hingga youtube dipenuhi dengan hal-hal serba bebas dan cenderung merusak pemikiran.
Fakta tersebut adalah dampak buruk sistem rusak yang merusak kehidupan saat ini. Mulai dari lemahnya sistem pengasuhan, dimana banyak orang tua memberikan gadget tanpa pengawasan penuh. Rusaknya sistem pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar hanya sebagai alat transfer ilmu. Sistem pergaulan yang serba bebas hingga lemahnya kontrol negara atas sistem informasi, dimana negara tidak serius menjaga masyarakat dari tayangan-tayangan vulgar.
Dalam sistem sekarang konten-konten tidak bermanfaat termasuk konten berbau pornografi sengaja diproduksi. Selain memang tujuan kafir barat merusak generasi juga selama dipastikan menghasilkan cuan akan rutin diproduksi.
Semua itu berpangkal dari sistem sekuler kapitalis yang diterapkan saat ini. Sistem ini telah menyuburkan gaya hidup bebas tanpa aturan benar salah dan baik buruk dari agama. Sistem sekuler kapitalis menganggap kesenangan duniawi termasuk mendapatkan kenikmatan jasad diatas segalanya, agama harus ditinggalkan karena dianggap mengekang hingga tercipta lingkungan yang mendukung masyarakat yang suka bersenang-senang dan bebas memuaskan nafsu birahi.
Berita ini mencerminkan bahwa perilaku generasi sekarang jauh dari nilai-nilai islam. Ini adalah bukti berhasilnya misi liberalisasi sistematis kafir barat untuk menanamkan paham liberalisme-hedonisme yang membuat generasi berperilaku bebas dan kebablasan.
Hanya satu yang dapat menjadi soslusi atas problema ini yaitu mengganti sistem kapitalis-sekuler menjadi sistem islam kaffah. Karena dengan kesempuranaan aturan islam tentu dapat menjadi satu-satunya solusi atas segala problema yang ada termasuk pada problema kerusakan generasi ini. semua pihak turut bertanggungjawab akan terjaganya generasi, mulai dari menyadarkan para orang tua terutama ibu adalah pengatur rumah tangga dan pencetak generasi sehingga sangat mengawasi kegiatan anak, mulai dari apa yang anak lihat, tonton dan dengar.
Kemudian masyarakat yang amar makruf nahi munkar atas dasar akidah. Pun negara serius menjaga generasi, mulai dari sistem pendidikan memiliki tujuan yang jelas, yaitu agar memiliki kepribadian islami dalam bentuk pola pikir dan pola sikap islami, kemudian memiliki pemahaman tsaqofah islam serta memiliki keahlian ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan anak fokus dan tidak memungkinkan anak-anak memikirkan hal-hal tidak pantas apalagi sampai menuntut pemenuhan naluri di usia dini. Negara akan menjaga masyarakat dari tayangan-tayangan yang merusak pemikiran, termasuk memfilter media sosial, menutup semua celah yang menghatarakan pada kerusakan.
Wallahu a'lam bishawab
Oleh: Ikeu Member Ksatria
Aksara Kota Bandung
0 Comments