TintaSiyasi.com -- On the morning of October 4, dozens of Israeli settlers raided the Huwwara Secondary Boys School, south of Nablus city in the occupied West Bank, beating staff members and students and smashing cars and class windows before retreating. School principal Abdulhameed Shehadeh said the sense of safety and security he tried to ensure for his 350 students was shattered in the wake of the violent attack, during which one of the settlers pulled out a gun and pointed it at the teachers and students (aljazeera.com, 19/10/2022).
Kondisi warga Palestina terus saja didera kesusahan, terus dalam ancaman keselamatan, termasuk pengusiran. Kaum Muslim seharusnya menyadari bahwa persoalan Palestina tak akan pernah terselesaikan dengan tuntas karena tak ada kekuatan yang membela perjuangannya, kekuatan itu bernama Daulah Khilafah. Semenjak khilafah terakhir runtuh pada tahun 1924 M, kaum Muslim kehilangan perisai pelindungnya. Terbukti, setelah khilafah runtuh, wilayah Palestina jadi tempat jajahan Yahudi. Melalui perjanjian internasional yang begitu licik dan jahat pada kaum Muslim.
Tahun 1967 Israel membangun ribuan rumah orang Yahudi di kawasan Yerusalem Timur dan Tepi Barat di atas lahan milik bangsa Palestina. Lebih dari 600 ribu warga Israel bermukin di sana, sementara bangsa Palestina yang merupakan penduduk setempat diusir. Yahudi Israel makin jumawa, karena kehadirannya memberi manfaat pada Barat. Dulu Israel dilahirkan oleh Inggris untuk kepentingannya. Namun, semenjak Inggris kehilangan posisinya sebagai negara pertama dalam perpolitikan internasional Israel kemudian diasuh dan dibesarkan oleh negara adikuasa AS.
Ideologi kapitalisme yang diemban AS membawa pengaruh agar AS tidak kehilangan kendali atas negeri-negeri kaum Muslim. Karenanya, Israel memang difasilitasi dan didukung keberadaannya di wilayah Palestina untuk menjaga kepentingan AS di wilayah Timur Tengah. Hal ini dibuktikan dengan solusi two state solution. Padahal wilayah Palestina adalah milik kaum Muslim, sedangkan Yahudi Israel adalah pendatang bahkan penjajah yang tak tau diri.
Dukungan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kala Trump saat masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat adalah salah satu buktinya. Untuk itu, upaya penyelamatan hakiki kaum Muslim di Palestina adalah dengan mengembalikan kembali Daulah Khilafah sang perisai kaum Muslim di seluruh dunia.
"Sesungguhnya seorang imam adalah perisai, orang-orang berperang dari belakangnya dan menjadikannya pelindung" (HR. Muslim).
"Maka jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah azza wa jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala, dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya" (HR. Muslim).
Khilafah akan mengirim pasukan-pasukan terbaiknya untuk memerangi dan mengusir Yahudi Israel dari tanah Palestina, karena mereka merupakan penjajah yang harus diusir.
"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, tetapi janganlah kalian melampaui batas karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (QS. Al-Baqarah : 190).
Khilafah akan menjaga tanah-tanah kaum Muslim dari musuh-musuh Allah. Sebagaimana Sultan Hamid ll yang telah menjaga tanah Palestina dari delegasi Yahudi Teodore Herzl untuk mendirikan negara Israel di Palestina. Namun, keberadaan Khilafah tentu butuh diperjuangkan oleh kaum muslimin. Umat harus berdakwah bersama kelompok Islam ideologis yang mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW.
Kelompok Islam yang melakukan pembinaan pada para anggotanya, kemudian melakukan interaksi dan terjun berdakwah langsung di tengah-tengah masyarakat. Dakwah di sini harus secara pemikiran, tanpa kekerasan, dan bersifat politis. Mereka menerangi hati umat dengan ideologi Islam dan membuka mata kaum Muslim bahwa sistem hari ini batil dan kufur, sehingga kaum Muslim berada dalam kenestapaan yang begitu sangat mengerikan, seperti yang terjadi di Palestina terus-menerus dirongrong duka lara berkepanjangan. Keistiqamahan dakwah yang demikian ke semua lini masyarakat termasuk ahlu quwwah atau pemilik kekuasaan, insyaallah akan mengantarkan kaum Muslim pada kemenangan. Inilah solusi hakiki untuk menyelamatkan Palestina yang sejatinya harus diperjuangkan oleh kaum Muslim di seluruh penjuru dunia.
Sudah saatnya umat Muslim dunia bersatu untuk membebaskan Al Quds dari cengkraman zionis Israel dengan mengambil Islam sebagai solusi yang akan menolong seluruh Muslim Palestina. Solusi yang ditawarkan tentu solusi yang menuntaskan sampai ke akarnya, bukan mengharapkan solusi dari PBB, OKI maupun negara Muslim umumnya. Satu-satunya solusi tuntas bagi konflik Israel-Palestina dan seluruh Muslim dunia ialah sistem Islam, khilafah. Sebagaimana sistem ini telah terbukti pernah berhasil melumpuhkan rencana kafir untuk menduduki Palestina. Dalam kondisi carut-marut kaum Muslim butuh khalifah untuk menggerakkan umat.
Selama kaum Muslim bersatu maka musuh-musuh Islam akan meredup tak punya nyali untuk melawan ataupun menghinakan kaum Muslim. Penerapan Islam secara kaffah telah dijanjikan langsung oleh Allah SWT akan diraih melalui jalan dakwah yang ditempuh Rasulullah SAW serta para sahabat terdahulu. Maka sudah seharusnya seluruh kaum Muslim memperjuangkannya dalam aktivitas dakwah Islam.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Tri Setiawati, S.Si.
Aktivis Muslimah
0 Comments