TintaSiyasi.com -- Jurnalis Joko Prasetyo mengatakan promosi minumam keras (miras) yang dilakukan Holywings dengan nama Muhammad dan Maria tidak akan terjadi kalau negara tegas melarang.
"Kalau mau jujur, masalah promosi khamar yang menggunakan nama Nabi Muhammad SAW dan Maria (Siti Maryam ra) itu, tidak akan terjadi kalau negara Pancasila ini tegas melarang khamar (minuman keras/minuman beralkohol). Jadi tak ada ceritanya Holywings sampai jualan khamar segala. Paling jualan bajigur," tutur Om Joy sapaan akrabnya kepada Tintasiyasi.com, Rabu (29/6/22).
"Kan kita juga enggak akan mempermasalahkan kalau ada pedagang bajigur bilang, siapa yang bernama Muhammad dan Maria dapat segelas bajigur gratis." Benar enggak? Masalah terjadinya ketika bajigurnya diganti khamar bukan? Mengapa itu Holywings bisa jualan khamar? Karena dilegalkan negara Pancasila," kata Om Joy.
Ia mengatakan, Holywings ditutup hanya karena menjual miras dengan kadar alkohol per botolnya lebih dari lima persen dan itu dianggap melanggar aturan negara Pancasila. Padahal, lanjut Om Joy dalam Islam meski hanya lima persen juga tetap haram. Kaum Muslim juga tetap akam marah kalau nama Nabi Muhammad SAW dan Maria dijadikan bahan promosi bajigur yang mengandung alkohol 5 persen.
"Maka saya sering merasa heran bila ada yang menyatakan negara Pancasila ini sudah islami. Lha, kalau memang benar negara Pancasila itu sudah islami, mengapa badan yang paling otoritatif dalam pembinaan 'ideologi' Pancasila (BPIP) tidak pernah menyatakan khamar itu bertentangan dengan Pancasila?" tanya Om Joy.
Ia mempertanyakan mengapa semua aturan negara Pancasila yang melegalkan BUMN Sarinah mengimpor khamar untuk dipasarkan tidak dianggap bertentangan dengan Pancasila? "Mengapa pemda DKI dan pemda NTT memiliki saham di pabrik miras tidak disebut bertentangan dengan Pancasila?" tanya Om Joy lebih jauh.
Sementara kata Om Joy, jika giliran kaum Muslim mendakwahkan kewajiban menerapkan syariat Islam secara kaffah dikatakan bertentangan dengan Pancasila? Ia mengimbau agar kaum Muslim tidak menganggap lagi Pancasila itu islami. Apalagi dalam waktu bersamaan orang yang mengaku pancasilais jelas-jelas mempersekusi dan mengkriminalisasi berbagai macam ajaran Islam yang agung, seperti khilafah, jihad, dan definisi kafir.
"Kita mengatakan bahwa Islam sesuai Pancasila pun tak akan mengurangi kejahatan mereka mengkriminalisasi ajaran Islam, kita berkata apa adanya terkait fakta Islam dan Pancasila juga belum tentu kita disiksa mereka," tuturnya.
Ia menegaskan cukuplah Islam jadi pedoman hidup dan kerelaan Allah SWT yang dituju. Karena sejatinya hanya aturan dari Allah SWT yang wajib ditaati. "Semua aturan yang bertentangan dengan aturan Islam apalagi mengkriminalisasi ajaran Islam adalah thaghut yang wajib dilawan. Allahu Akbar!" pekik Om Joy. [] Munamah
0 Comments