TintaSiyasi.com -- Menanggapi pemekaran Papua, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengatakan bahwa pemerintah harus fokus dan berupaya maksimal demi kepentingan masyarakat Papua.
"Pemerintah
harus fokus dan berupaya maksimal agar pemekaran Papua bisa sebesar-besarnya memberikan
manfaat bagi masyarakat di sana,” lugasnya kepada TintaSiyasi.com, Jumat (15/07/2022)
Ia menyarankan
agar para aktivis maupun masyarakat umumnya terus ikut memantau dan mengawasi
agar benar-benar kebijakan pemekaran ini bisa fokus demi kesejahteraan
masyaraka.
Wahyudi,
begitu panggilan sapaannya, mengatakan bahwa dengan pemekaran hendaknya menjadi
pintu kesejahteraan bagi semua. Pemerintah mesti lebih memikirkan dan
memberikan perlindungan bagi kepentingan masyarakat Papua. “Jangan sampai
pemekaran itu justru hanya memberikan manfaat sedikit bagi masyarakat Papua, sebaliknya
justru lebih besar manfaatnya dinikmati oleh pihak Asing dan Aseng,” ujarnya.
"Sebagaimana
yang umum terjadi di negeri ini. Hampir semua kekayaan alam negeri ini justru
dinikmati pihak Asing dan Aseng. Bagaimana strategi agar pemekaran Papua bisa
sebesar-besarnya untuk masyarakat Papua dan meminimalisir kepentingan Asing dan
Aseng," ujarnya.
Empat Catatan Penting
Wahyudi
menuturkan, ada empat catatan penting terkait pemekaran Papua. “Pertama,
pemekaran Papua demi mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Dengan adanya Provinsi Papua Selatan maka masyarakat selatan Papua yang berada
di daerah Merauke, Asmat, Mapi, dan sekitarnya tidak perlu lagi harus ke
Jayapura untuk mendapatkan pelayanan pemerintahan provinsi,” harapnya.
Kedua, mempercepat waktu urusan masyarakat. “Dengan jarak yang lebih dekat
dengan masyarakat, maka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan layanan
pemerintahan provinsi menjadi lebih singkat dan cepat,” imbuhnya.
Ketiga, menghemat biaya. “Selama ini kendala terbesar di Papua adalah biaya
transportasi yang sangat mahal. Hampir semuanya ditempuh dengan jalur udara.
Tentu ini menjadi sangat mahal dan membuat mobilitas masyarakat jadi terbatas,”
ungkapnya.
“Dengan
jarak yang lebih dekat dengan masyarakat, maka biaya yang diperlukan untuk
mendapatkan layanan pemerintahan provinsi menjadi lebih murah. Selain itu, yang
pasti akan lebih banyak menarik perputaran ekonomi uang dari pemerintah pusat
untuk membiayai kegiatan dan operasioanal pemerintahan di daerah,” beber
Wahyudi.
Keempat, peluang bagi putra Papua menjadi pemimpin akan lebih terbuka. “Jika
sebelumnya hanya ada satu peluang untuk putra Papua yang jadi gubernur, kini
bisa ada lima peluang sebagai gubernur bagi putra Papua,” ulasnya.
“Demikian
juga peluang jabatan karir birokrasi akan semakin banyak peluang putra Papua
menjadi pemimpin di jajaran birokrasi. Yang pelu dipikirkan segera adalah
bagaimana bisa dengan cepat menyiapkan kader-kader pimpinan dari kalangan putra
Papua agar lebih mantap dalam memimpin daerahnya,” jelasnya.
"Kiranya
dengan adanya pemekaran Papua bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih,
baik bagi Papua dan negeri ini. Semoga, aamiin," tandasnya.[] Sri
Astuti
0 Comments