TintaSiyasi.com –Pengamat Politik Internasional Hasbi Aswar, S.IP., MA mengatakan, pesaing utama peradaban sekuler adalah Islam.
“Pesaing utama peradaban sekuler adalah Islam, saya kira sudah banyak catatan-catatan riset misal Mapping Global Future NIC 2004, sudah memberikan gambaran berdasarkan atas fakta-fakta peningkatan kaum Muslimin,” ungkapnya dalam acara Berulang Penghinaan Kepada Nabi di India, Sampai Kapan? kanal YouTube UIY Official, Ahad (12-6-2022).
Ia melanjutkan bahwa Islam menjadi pesaing utama yakni dengan adanya fakta-fakta militansi politik kaum Muslimin.
“Di sisi lain, ketika dikatakan Islam adalah kompetitor utama maka secara otomatis ikut juga Islam secara geografis karena kalau dikatakan umat Islam secara geografis maka di sana ada Asia Selatan, ada negara-negara Timur Tengah, negara-negara Teluk Arab, termasuk wilayah Nusantara, ada Malaysia, Indonesia,” ungkapnya.
“Dan qadarullah-nya bahwa umat Islam itu memiliki wilayah-wilayah yang sangat strategis secara internasional. Menjadi wilayah pertengahan dalam konteks geografis jadi untuk menghubungkan dunia Utara dan Selatan, dunia Timur dan Barat itu harus melalui wilayah tengah ini dan itu dominannya adalah dunia Islam, dan di situ ada banyak kekayaan alam yang luar biasa, ada gas, ada minyak, ada terusan sues, ada jalur perdagangan dari Eropa ke Timur kemudian ada laut Selat Malaka,” sambungnya.
Lanjut ia mengungkapkan, ketika Islam dikatakan sebagai kompetitor Barat, maka Barat melakukan berbagai upaya supaya umat Islam tidak dibiarkan berlari. Karena sekali umat Islam itu dibiarkan bangkit maka itu akan menjadi kematian Barat.
“Mereka sangat paham itu sehingga mereka betul-betul serius mengkaji umat Islam. Makanya saya kira satu-satunya agama yang ada kajiannya di kampus-kampus besar dunia pasti Islam, ada islamic center of oxford misalnya islamic center of oxford, di Australia, di Kanada,” terangnya.
Kemudian ia mengatakan, karena Barat tahu masa depan dunia yang paling menjadi ancaman Barat adalah umat Islam, maka NIC secara tanda kutip sangat jitu dalam mengkaji umat Islam.
“Dan terjadi hari ini apa yang dilakukan oleh AS dan Barat hari ini mereka kan perang dalam beberpa front. Yang pertama front Rusia jadi itu tercatat di NIC bahwa Rusia masa depan menjadi kompetitor AS, dan dia sekarang sedang dalam konteks ini pertarungan antara Barat dan Rusia. Kemudian dalam front lain di Asia Timur kita melihat ada suasana memanas di Laut Cina Selatan antara Cina dan negara-negara Barat. Di sisi yang lain ada Islam yang juga diperangi oleh Barat dari front yang lain dengan isu terorisme dan isu radikalisme jadi saya kira ini menjadi bagian satu cerita yang utuh,” tutupnya [] Alfia Purwanti
0 Comments