TintaSiyasi.com -- Pakar Hukum dan Masyarakat Prof. Dr. Suteki S.H., M,Hum. mengatakan bahwa Pancasila dijadikan sebagai alat pukul untuk melegitimasi kekuasaan.
“Apa yang dipraktiknya selama orde baru, Pancasila dijadikan alat pukul untuk melegitimasi kekuasaan, tutur Prof. Suteki, sapaan akrabnya, dalam acara Bedah buku special “Pancasila 404: Not Found,” Rabu (02/02/2022) di kanal YouTube Prof. Suteki.
Menurutnya, orde reformasi sudah mulai tumbuh demokrasi Pancasila, tetapi diakhir-akhir ini kembali lagi pada orde baru, Pancasila dijadikan sebagai alat gebuk, alat legitimasi kekuasaan.
“Kalau sudah mengatakan aku Pancasila, jika ada orang yang berseberangan dengan aku, maka kita akan mengatakan engkau tidak Pancasilais,” ujarnya.
Ia mengatakan, "Saya merasakan ada kegetiran apa yang saya ajarkan Pancasila selama ini, tidak ditemukan, gampangnya kita ajarkan Pancasila, tapi praktiknya ideologi lain yang diterapkan, ini yang saya katakan not found."
”Loh, kok not found? Setelah tahun 1945, praktiknya kita menerapkan bukan demokrasi 1945, tetapi demokrasi yang liberal," ujarnya.
Menurut Prof. Suteki, awal kemerdekaan Presiden Soekarno mengatakan, tidak pas jika menggunakan demokrasi liberal atau demokrasi Barat. “Bahkan Soekarno mengatakan, 'Inggris kita linggis, Amerika kita setrika,' Nah, itu jelas artinya tidak setuju dengan demokrasi ala Barat yang melahirkan kolonialime, kapitalisme, dan imperialisme,” paparnya.
"Di akhir-akhir ini kembali menerapkan masa orde baru, menjadikan Pancasila sebagai alat untuk memukul dan melegitimasi kekuasaan," pungkasnya.[] Riana
0 Comments