TintaSiyasi.com -- Pengamat Politik yang juga Mubaligh kota Makassar Ustaz Muhammad Kemal Idris menekankan agar perjuangan utama umat diarahkan untuk tegaknya khilafah. "Perjuangan utama umat mesti diarahkan untuk tegaknya khilafah," tuturnya kepada TintaSiyasi.com, Senin (21/2/2022).
Maka dari itu, dia menyerukan kepada umat untuk berjuang bersama-sama menegakan kembali khilafah. Sebab dakwah perjuangan penegakak khilafah tidak bisa diwujudkan secara pribadi sehingga mesti dilakukan secara berjamaah.
"Berbagai tantangan yang ada dapat di atasi bila umat bersatu mewujudkan khilafah. Maka di sinilah pentingnya dakwah khilafah terus digaungkan, apalagi musuh Islam terus meningkatkan upaya mencegah tegaknya khilafah yang melibatkan umat sendiri dengan berbagai dimensinya,"
Lebih lanjut dia menyeru umat untuk terus melakukan perlawan terhadap opini yang mendiskreditkan khilafah. Sebab hakekatnya itu upaya kaum kafir untuk menghambat tegaknya khilafah.
"Terus menjelaskan wajibnya khilafah dan urgensinya. Disamping menjelaskan pula keburukan sistem selain Islam," serunya.
Ustaz Kemal menegaskan bahwa khilafah merupakan kewajiban syariah. Bahkan para ulama menyebutnya sebagai kewajiban paling penting (ahammul waajibat), sebaik-baik taqarrub, kewajiban paling utama dan mahkota kewajiban. Karena itu, ia mengatakan penegakan khilafah harus diperjuangkan, sebab meninggalkannya, menjadikan umat berdosa.
"Dan bahwa khilafah inilah metode yang dicontohkan Nabi dalam pemerintahan dan merupakan Ijma sahabat ra. Keberadaan khilafah akan merealisasikan terwujudnya ukhuwah yang hakiki, mewujudkan kerahmatan bagi seluruh alam dengan dakwah kenseluruh penjuru alam," jelasnya.
Ia menyatakan bahwa tegaknya khilafah, akan memerdekakan negeri Muslim, menyebarkan cahaya Islam untuk menerangi kegelapan kekufuran.
"Bagi kita akan membebaskan diri dari dosa akibat berdiam diri akibat tidak diterapkannya syariat Islam secara kaffah yang merupakan pangkal dari semua persoalan yang ada," imbuhnya.
Umat Diliputi Malapetaka
Ustaz Kemal mengungkapkan, sejak runtuhnya khilafah 101 tahun yang lalu, umat diliputi berbagai malapetaka.
"Yang paling utama adalah malapetaka yang menimpa agama, persis seperti digambarkan Nabi H.R Ahmad tentang lepasnya ikatan Islam diawali lepas pemerintahan terakhir shalat," ujarnya.
Sehingga umat hari ini sudah yang meninggalkan agama meski masih tercatat sebagai Muslim.
Selain dari itu, ia mengungkapkan malapetaka lainnya yaitu umat terpecah belah sehingga persaudaraan Islam (ikatan akidah Islam) berganti dengan ikatan nasionalisme.
"Akibatnya penderitaan saudara Muslim di negeri-negeri lain seakan bukan persoalan umat Islam dunia," imbuhnya.
Lebih jauh, dia mengungkapkan akibat tiadanya khilafah maka umat terjajah dalam berbagai bidang kehidupan dan akhirnya kehidupan umat menjadi serba sulit. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Thaha ayat 124 yang artinya "siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, baginya penghidupan yang sempit"
"Begitu juga sumber daya alam (SDA) umat dijarah oleh asing. Moral umat tidak terjaga khususnya Muslimah yang mestinya dijaga. Dan berbagai malapetaka lainnya," pungkasnya.[] Rasman
0 Comments