TintaSiyasi.com -- Pengamat Politik Internasional Ustaz Farid Wadjdi menyatakan bahwa kapitalisme global telah gagal untuk menjaga harapan setiap manusia. “Kapitalisme global telah gagal untuk menjaga apa yang menjadi harapan dari setiap manusia,” lugasnya kepada TintaSiyasi, Sabtu (19/02/2022).
“Kapitalisme gagal menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar manusia, seperti halnya kesejahteraan. Memang telah meningkatkan kekayaaan, tetapi kekayaan itu kepada segelintir negara-negara maju dan pemilik modal, tetapi kekayaan itu tidak terjadi pada negara-negara dunia ketiga (negara-negara miskin),” ungkapnya.
Ironisnya, kekayaan alam banyak dimiliki negara-negara miskin tersebut. Kekayaan itu ada pada segelintir pemilik modal yang kaya raya, karena mereka menguasai tambang dan bisnis-bisnis yang terkait hidup orang banyak, tetapi sisi lain begitu banyak orang yang miskin. Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin terjadi pada level global, bahkan terjadi di negara Amerika Serikat sekalipun.
“Kapitalisme telah gagal menjaga ketentraman dan kedamaian dunia. Ketika kapitalisme mendominasi dunia, begitu banyak terjadi perang yang menyebabkan begitu banyak jutaan orang meninggal dunia. Mulai Perang Dunia I, Perang Dunia II, juga penjajahan di negeri-negeri Islam,” bebernya.
Ustaz Farid mengungkapkan penderitaan yang luar biasa terjadi. Lebih dari satu juta orang terbunuh selama pendudukan Amerika di Irak hingga kini. Ratusan ribu orang terbunuh di Afghanistan karena serangan masif NATO yang dipimpim Amerika Serikat.
“kapitalisme telah gagal membangun negara-negara di dunia yang pemimpin-pemimpinnya adalah pemimpin yang memperhatikan rakyatnya. Hampir di seluruh negeri-negeri dunia ketiga, terutama negeri-negeri Islam, rezim yang berkuasa adalah rezim diktator, represif. Hampir semua rezim itu didukung oleh negara-negara kapitalis,” imbuhnya lagi.
Lanjutnya, kapitalisme telah gagal membangun pendidikan yang merata untuk dunia. Pendidikan menjadi sesuatu yang sangat elitis yang dikuasai oleh sebagian orang-orang kaya atau pemilik modal saja. “Demikian juga ketinggian pendidikan dikuasai oleh negara-negara maju saja. Sebagian besar negara-negara dunia ketiga terbelakang secara pendidikan,” masygulnya.
Kasus penyelesaian rasisme pun dinilai sebagai kegagalan kapitalisme oleh Usta Farid. Kasus-kasus rasisme yang muncul akibat kesombongan ras yang dimiliki negara kapitalis. Sampai sekarang, Amerika masih gagal untuk meyelesaikan persoalan-persoalan rasisme.
“Kapitalisme sudah dipastikan menjelang kehancurannya, karena secanggih apa pun suatu sistem yang batil pasti akan sampai pada titik akhirnya. Kegagalan kapitalisme juga jelas di depan mata. Ini yang akan mempercepat keruntuhan kapitalisme,” tandasnya.[] Reni Tri Yuli Setiawati
0 Comments