Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

101 Tahun Tanpa khilafah, Pengamat Politik: Mengingatkan Kita Kewajiban dan Kebutuhan akan Khilafah


Tintasiyasi.com -- Pengamat Politik Internasional Ustaz Farid Wadjdi menuturkan bahwa 101 tahun ketiadaan khilafah mengingatkan umat tentang kewajiban dan kebutuhan akan khilafah. “101 tahun ketiadaan khilafah mengingatkan kita tentang kewajiban dan kebutuhan umat akan khilafah,” tuturnya kepada TintaSiyasi, Sabtu (19/02/2022).

“Memperingati 101 tahun ketiadaan khilafah, bukan sekadar mengenang kejayaan khilafah, tetapi lebih jauh dari itu, 101 tahun tanpa khilafah telah membawa penderitaan di tengah-tengah umat,” masygulnya. 

101 tahun tanpa khilafah, Ustaz Farid mengingatkan bahwa umat Islam belum bisa melaksanakan satu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, yaitu mengangkat khalifah yang akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia, menerapkan syariat Islam, dan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia. 

“Ibnu Khaldun menyebutkan tanda-tanda kegagalan suatu peradaban, hampir semuanya terjadi pada sistem kapitalis sekarang. Antara lain rusaknya moralitas penguasa, penindasan penguasa dan ketidakadilan, despotisme atau kezaliman, orientasi masyarakat terhadap kemewahan, oportunisme, penarikan pajak yang berlebihan, rendahnya keikursertaan penguasa dalam kegiatan ekonomi rakyat, komitmen masyarakat terhadap agama yang rendah, dan penggunaan pena serta pedang secara tidak tepat,” paparnya.

Islam

“Di sinilah kesempatan umat Islam untuk menggantikan kapitalisme. Sesungguhnya umat Islam memiliki modal untuk semua itu, yaitu memiliki basis ideologi yang benar, shahih, dan membangkitkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ustaz Farid menjelaskan, umat Islam juga memiliki syariat Islam yang akan menyejahterakan manusia, menjaga keamanan manusia, membangun pendidikan yang merata untuk setiap rakyat tanpa berdasarkan kepemilikan modal yang dia miliki. 

“Syariat-syariat Islam juga yang memiki penyelesaian rasisme dan sukuisme yang kerap kali menjadi sumber bentrok di tengah-tengah masyarakat,” urainya.

Ia memaparkan, umat Islam memiliki sumber daya yang lebih dari cukup. Ada 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia dan sumber kekayaan alam yang luar biasa. “Minyak dan gas alam ada di sebagian negeri-negeri Islam. Barang-barang tambang yang dibutuhkan oleh dunia dan sangat strategis, seperti batubara juga banyak terdapat di negeri-negeri Islam. 

“Umat Islam juga memiliki geopolitik yang strategis, memiliki selat-selat yang dibutuhkan dunia, memiliki laut-laut yang dibutuhkaan dunia. Intinya umat Islam siap menggantikan kapitalisme,” yakinnya. 

Satu hal yang tidak dimiliki umat Islam adalah negara. Negara yang bisa menerapkan ideologi Islam, sehingga umat Islam bisa disatukan dan syariat Islam bisa diterapkan. Sehingga, potensi yang dimiliki umat Islam benar-benar bisa diterapkan. 

Tentu negara ini bukan sembarangan negara, tetapi negara yang berdasarkan akidah Islam dan sifatnya universal, karena akan menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Demikian juga dia berbasis pada hukum yang berguna untuk seluruh umat manusia, yaitu syariat Islam yang rahmatan lil alamin. 

“Negara ini juga akan diisi oleh pemimpin-pemimpin yang amanah, bukan sekadar cerdas, tetapi dia juga memiliki rasa takut kepada Allah Subanahu wa Taala. Itu yang akan terwujud di tengah-tengah umat Islam, yaitu Khilafah Islam,” pungkasnya.[] Reni Tri Yuli Setiawati
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments