Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bagaimana Fokus Mengkritik Tanpa Menghina


TintaSiyasi.com -- Begini jawaban Jurnalis Joko Prasetyo terkait cara mengkritik agar fokus tanpa menghina kepada TintaSiyasi.com, Rabu, 9 Februari 2022.

Tanya: 
Bagaimana agar fokus mengkritik tanpa menghina? 

Jawab:

Seseorang yang sedang mengkritik kadang kala terjebak ke dalam aktivitas menghina. Padahal mengkritik merupakan aktivitas mulia karena bagian dari ibadah amar makruf nahi mungkar. Sedangkan menghina merupakan perbuatan tercela yang diharamkan Islam. Oleh karena itu tetap fokus mengkritik tanpa tergoda untuk menghina merupakan suatu keniscayaan. Banyak tips yang dapat dilakukan agar tetap fokus, tiga di antaranya sebagai berikut.

Pertama, lakukan dengan ikhlas. Tentu saja agar pahala dari ibadah mengkritik (nahi mungkar) dapat diraih maka harus dilakukan dengan ikhlas (menjalankan perintah-Nya semata karena Allah) agar pihak yang dikritik menyadari kesalahan/kekurangan, bukan dalam rangka ingin mempermalukan pihak yang dikritik, bukan pula agar diri si pengkritik dibilang hebat/dipuji oleh sesama manusia. 

Cobalah tanyakan ke diri sendiri, apakah melakukannya dengan ikhlas? Bila iya, teruskanlah. Bila tidak, urungkan/segera hentikan/luruskan menjadi ikhlas. Karena bila tidak ikhlas, alih-alih meraih pahala nahi mungkar, justru dosa karena menghina/riyalah yang didapat.

Kedua, kritisi hal-hal yang perlu dikritik dan tidak melebar ke fisik atau pun ranah pribadi. Kritisilah pernyataan, perbuatan, kebijakan yang memang perlu dikritik. Paparkan di bagian mananya yang dianggap bermasalah. Sertakan argumen yang tepat. Bila punya saran/solusi, ada baiknya sampaikan pula. Harapannya agar pihak yang dikritik mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan menyadari akan kekeliruan/kekurangannya. 

Bila mengkritiknya melebar ke hal-hal di luar perkara utama yang perlu dikritik apalagi sampai menyingung kekurangan fisik pihak yang dikritik atau pun ranah pribadi, tentu saja akan mengaburkan masalah dan membuat si pengkritik terjebak ke dalam aktivitas penghinaan. Bila gejala ini akan terjadi, segera hentikan. Setelah meluruskan niat untuk kemudian fokus kembali kepada poin utama kritik, silakan melanjutkan kritik.  

Ketiga, sampaikan dengan sopan dan santun, jangan kasar dan marah-marah. Untuk mengurangi peluang sakit hati dan penolakan dari pihak yang dikritik maka menyampaikan kritik pun harus sopan dan santun.

Selain itu, kasar dan marah-marah dalam menyampaikan kritik sangat rentan merusak keikhlasan si pengkritik dan jadi tidak fokus lagi kepada perkara utama yang dikritisi. Alih-alih bertindak sebagai pengkritik malah berubah menjadi pihak yang harus dikritik balik. Maka segera hentikan aktivitas ini bila diri mulai tergoda untuk berkata/berbuat kasar dan marah-marah. Setelah tenang dan dapat mengendalikan diri, silakan teruskan kembali mengkritiknya. 

Semoga tips di atas dapat membantu agar tetap fokus mengkritik tanpa menghina. Selamat beribadah amar makruf nahi mungkar![] Ika Mawarningtyas




Baca Juga

Post a Comment

0 Comments