Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Aktivis Muslimah Ajak Jadikan Momen Rajab sebagai Perjuangan Membentuk Perempuan Kuat Akidah dan Cerdas Berpikir


TintaSiyasi.com -- Aktivis Muslimah Ustazah Rezkiana Rahmayanti, mengajak Muslimah di mana pun berada agar menjadikan momen Rajab sebagai perjuangan membentuk perempuan yang kuat akidah, cerdas berpikir, dan menjaga kehormatan serta kemuliaan.

"Saya ingin mengajak Muslimah di mana pun berada. Saatnya menjadikan momen Rajab sebagai perjuangan membentuk  perempuan yang kuat akidah, cerdas berpikir, dan menjaga kehormatan serta kemuliaan," tuturnya kepada TintaSiyasi.com, Rabu (23/2/2022).

Selain itu, Rezkiana berharap, para Muslimah juga menjadi istri shalihah, sahabat suami, ibu pendidik generasi yang tangguh, dan pejuang terdepan dalam barisan pembela dan penegak izzul Islam wal Muslimin.

"Bulan Rajab adalah momen bagi perempuan untuk berjuang bahwa hanya dengan Islam dan khilafahlah, perempuan akan mendapat kemuliaan, kehormatan, dan kesejahteraan dunia akhirat," imbuhnya.

Adapun sistem kapitalisme, menurutnya, mencabut fitrah perempuan, menjadikan mereka sapi perahan bagi ekonomi kapitalisme, budak nafsu para lelaki, menjadi  benda yang bisa dimiliki siapa saja tanpa memperhatikan perasaan dan pikirannya.

"Jelas Muslimah pantas menolak dan membuang sistem kapitalisme ini jauh-jauh sebagai sistem yang menjijikkan, usang, bobrok, dan menggantinya dengan kerinduan akan sistem khilafah Islam," tegasnya.

Ia mengingatkan, Muslimah telah diberi label oleh Allah SWT dengan kata "kehormatan yang harus dijaga." Sehingga menurutnya, haruslah memuliakan para ibu yang melahirkan generasi, menjadikan para istri sebagai  sahabat bagi suami, memberi kesempatan kepada perempuan dalam aktivitas ekonomi, politik, dan pendidikan tanpa mencabut fitrah mereka.

Lebih lanjut Rezkiana menuturkan bahwa Allah telah memerintahkan kepada laki-laki dari kalangan wali, suami, dan penguasa untuk merealisasikan pemenuhan hak-hak perempuan ini dengan tuntunan wahyu (Al-Qur'an dan As-Sunnah) melalui sistem khilafah Islam.

"Atas seluruh pengaturan dan perlindungan yang diberikan Islam kepada perempuan, bagaimana mungkin perempuan  tidak membutuhkan khilafah Islam?" pungkasnya. [] Puspita Satyawati

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments