Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gagalnya Kapitalisme Mengatasi Kebutuhan Umat

TintaSiyasi.com -- Sudah jamak dirasakan apa yang terjadi di negeri ini bukan hanya gagal dari segi antisipasi tetapi juga lambat dalam menangani setiap permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya keluhan harga telur melambung tinggi karena faktor produksi seperti harga pakan yang sangat tinggi, kegelisahan masyarakat makin menjadi pemerintah tidak bisa berbuat banyak terhadap kenaikan harga tersebut.

Dilansir dari Kumparan.com, Kamis (18/05/2023), Dewan Pusat Ikatan Pedagang pasar Indonesia (DPP IKAPPI), menyayangkan harga telur di pasaran terus melonjak. Ia menyebut harga telur di wilayah Jabodetabek kisaran Rp. 31.000 hingga Rp. 34.000 per kg, sedangkan di pulau luar pulau Jawa atau Wilayah Timur Indonesia tembus Rp. 38.000 bahkan lebih Rp. 40.000 per kg.

"Kenaikan harga telur minggu terakhir dikarenakan ada dua hal perhatian. Pertama harga faktor produksi harga pakan yang sangat tinggi. Kedua akibat proses distribusi yang tidak sesuai yang biasa didistribusikan ke pasar, permintaan yang cukup tinggi disejumlah instanti, lembaga, elemen atau individu,"ujarnya.

Kenaikan harga telur melambung tinggi saat ini berdampak buruk baik keluarga maupun masyarakat, terutama bagi pemenuhan protein hewani bagi anak dan tumbuh kembang fisiknya yang terdapat pada protein hewani yang sangat tinggi. Menyikapi tingginya permintaan masyarakat proses yang di distribusikan oleh pemerintah yang tidak sesuai kebiasaan akan berdampak banyak menyusahkan masyarakat. 

Mirisnya, produksi pakan yang melambung tinggi justru semakin mempersulit para peternak untuk  meningkatkan produktivitas ternak yang terbaik, tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh juga pada kenaikan harga komoditas-komoditas yang lain. Harusnya hal ini menjadi keseriusan pemerintah dalam  mengantisipasi persoalan ini, sayangnya pemerintah dalam pemenuhan fasilitas pendistribusian pangan komoditas pakan jagung untuk menstabilkan produksi pakan ternak yang tidak sempurna.

Jika mencermati negeri yang tanahnya luas dan subur akan terpenuhinya produksi pakan yang melimpah, terlihat setengah hati dalam mewujudkan pemenuhan di negeri ini. Harusnya untuk menjaga keseimbangan harga maka upaya yang harus dilakukan harus menyeluruh mulai dari stabilitas pasokan harga komoditas pakan hingga biaya logistik.

Nampak jelas sistem kapitalisme yang di anut di negeri ini telah gagal  dalam memenuhi kebutuhan umat secara menyeluruh. Sistem ini sangat berbeda dengan sisitem Islam.

Sistem Islam memiliki kemampuan untuk menyelesaikan problematika yang terjadi, yaitu mulai dari produksi, distribusi dan pengendalian harga. Sistem Islam akan mewujudkan penyelesaian produksi pakan terlebih dahulu kemudian memastikan produksi pakan ini bisa memenuhi kebutuhan para peternak secara terus menerus.

Dalam Islam memberikan sarana dalam produksi infastruktur untuk menjamin kestabilan agar peternak menjadi sektor yang berkembang dan mampu mewujudkan produktivitas ternak terbaik. Adapun harga tidak boleh mematok harga seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme hari ini. Harga dalam Islam ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu mekanisme penawaran dan permintaan.

Jika suplay banyak atau stok telur cukup memadai maka permintaan masyarakat yang misalkan tinggi pemerintah tidak akan menaikkan harga dalam hitungan signifikan. Bahkan memastikan setiap individu mampu mengakses kebutuhan termasuk pangan yang mudah dan murah bahkan gratis. Islam sangat memahami pemimpin dalam negara adalah pelayan umat yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap rakyatnya.

Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:  "Imam (Khilafah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan bertanggung jawab atas pengurus rakyat." (HR. al-Bukhari).

Adapun Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai Allah, siapa saja yang bertugas mengurus umatku, kemudian ia besikap lemah lembut terhadap mereka (umat) maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang mempersulit  (urusan) meraka (umatku) maka persulitlah ia." (HR. Imam Muslim).

Nampak jelas sangat jauh berbeda sistem kapitalisme dan sistem Islam dalam mengurusi umat, saatnya umat mencampakkan sistem kapitalisme yang telah gagal dalam mengurusi kebutuhan umat secara sempurna, sistem Islam-lah satu-satunya yang mampu mewujudkan kesejateraan hakiki bagi seluruh umat manusia dalam naungan Khilafah Ala Manhaj Nubuwwah. Wallahu a’lam bishshawab.[]

Oleh: Andika Ramadani
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments