Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Paylater: Jebakan Kapitalis, Bikin Pemuda Makin Materialis


TintaSiyasi.com -- Pesatnya perkembangan teknologi memang membuat kemudahan di berbagai sisi. Utamanya dalam hal muamalah, kita temukan berbagai macam aktivitas cukup mudah dilakukan hanya dengan genggaman teknologi seperti halnya paylater.

Paylater, metode belanja dengan konsep belanja sekarang bayar nanti. Kita bisa membeli produk apa pun tanpa langsung membayarnya. Fitur ini sangat memudahkan sebagian orang yang ingin membeli barang sebelum mereka memiliki uang, pembayaran bisa dilakukan belakangan layaknya menggunakan kartu kredit.

Sekilas kita melihat adanya kemudahan dan cepat dalam belanja. Namun perlu dipahami bahwa keberadaan Paylater ini sesungguhnya jebakan kapitalisme layaknya renternir gaya baru. Menjadikan masyarakat kian konsumerisme dengan gaya hidup serba materi.


Paylater: Jeratan Kapitalis pada Pemuda

Kemudahan dalam fitur Payalater nyatanya banyak diminati oleh kalangan pemuda. Survei kata data insight Center Kredivo terhadap 3.560 responden pada Maret 2021 menunjukkan pengguna aplikasi Paylater meningkat 55% semenjak pandemi. Sebanyak 16,5% pengguna milenial. Sedangkan Gen Z berkisar di angka 9,7%.

Di sisi lain generasi Z sebagian besarnya adalah usia-usia sekolah yang sangat rentan terhadap utang dan konsumsi berlebihan. Di satu sisi mereka pun belum berpenghasilan sehingga makin rentan menambah masalah ke depannya.

Alih-alih memberi kemudahan, namun justru menjebak generasi muda pada kungkungan kapitalis dengan gaya hidup yang materialis.

Bagi para kapitalis, mereka akan selalu masuk di setiap celah yang menghasilkan 'cuan' tanpa pertimbangan kedepannya. Membuat regulasi penggunaan pinjaman dalam fitur paylater semudah mungkin, demi mendapat banyak pelanggan dan keuntungan.


Islam Solusi

Berbagai solusi kemudahan dalam muamalah dalam kapitalisme jelas tidak akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Justru sebaliknya, akan semakin terjerat secara dunia pun akhirat terkena dosa ribanya. Sungguh mengerikan! Padahal Islam telah jelas melarang aktifitas riba, sebagaimana yang ada dalam penggunaan fitur paylater. 

Menjadi keharusan bagi penguasa seharusnya memastikan setiap aktivitas salah satunya dalam hal muamalah adalah jaminan kehalalan akan berbagai produk atau aplikasi yang digunakan. Sebab dalam Islam, standar perbuatan seorang Muslim adalah keridhoan Allah SWT bukan semata asas manfaat sebagaimana dalam kapitalisme sekuler.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Yuni Ernawati
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments