Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maraknya Kasus HIV/AIDS di Negara Sekuler

TintaSiyasi.com -- Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Peringatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS. Berbagai macam seminar, edukasi dan upaya dilakukan untuk mencegah HIV/AIDS. Namun pada faktanya, kasus HIV/AIDS seperti tidak menemukan titik akhir. Setiap tahunnya, kasus HIV/AIDS terus bertambah. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah kasus human immunodeficiency virus (HIV) terus meningkat sejak 2010-2019. Angkanya pun mencapai 50.282 kasus pada 2019, naik 7,78% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan provinsi, HIV paling banyak terjadi Jawa Timur dengan jumlah 8.935 kasus. Sedangkan AIDS, paling banyak terjadi di Jawa Tengah dengan 1.613 kasus (databoks.katadata.co.id, 2021/07/02)

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan HIV/AIDS yang dilaksanakan di wilayah setempat, sepanjang 2022 tepatnya hingga Oktober, ditemukan 6.145 pasien baru HIV. Menurutnya, secara kumulatif kasus HIV di Jatim tercatat sebanyak 84.959 kasus. (Republika.co.id, 2/12/2022)

Maraknya kasus HIV/AIDS adalah akibat dari makin bebasnya pergaulan di masyarakat. Aktifitas pacaran makin menjamur. Padahal, pacaran merupakan pintu menuju seks bebas. Wajar jika seringkali kita mendengar berita hamil di luar nikah hingga pembuangan bayi akibat aktifitas pacaran.

Begitupun dengan kasus L987 yang tumbuh subur di negara ini. Perilaku menyimpang ini bahkan sekarang menjadi sebuah tontonan. Sengaja dijadikan sebagai konten video yang kemudian disebar di media sosial dan bisa mendapatkan cuan. Tidak ada lagi rasa malu ataupun risih bagi para pelakunya. Mereka bahkan merasa bangga untuk memamerkannya. 

Kebebasan dalam pergaulan yang mengakibatkan munculnya pacaran, seks bebas hingga L987 yang terjadi di negeri ini merupakan imbas dari diterapkan sistem sekuler. Yaitu, sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Di mana aturan agama tidak lagi dipakai. Agama harus dijauhkan dalam mengatur kehidupan sehingga manusia bebas dalam berperilaku.  Bahkan, kebebasan ini dilindungi atas nama HAM (Hak Asasi Manusia). 

Akibat dari penerapan sistem sekuler yang mengagungkan kebebasan adalah munculnya persoalan tentang HIV/AIDS. Inilah sebenarnya biang keladi permasalahan HIV/AIDS yang tidak kunjung selesai. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularannya, seperti dengan melakukan seks yg aman yaitu dengan menggunakan kondom, tetapi masalah tidak berhenti.

Alih-alih bisa menekan angka kasus HIV/AIDS, yang terjadi justru jumlah kasusnya terus bertambah, bahkan meningkat. Karena solusi yang diberikan tidak menyentuh akar permasalahan sama sekali. Yaitu, pergaulan bebas seperti zina atau seks bebas maupun L987. 

Padahal, jelas di dalam Islam, seks bebas atau zina dan L987 adalah dosa besar dan dilarang. Dalam Al Quran telah dipaparkan dengan jelas tentang larangan tersebut. Seperti dalam surat Al Isra’ ayat 36:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (TQS. Al-Isra’: 36)

Dan dalam ayat yang lainnya dikatakan:
“ Dan (Kami juga telah mengutus Nabi) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan yang sangat hina itu, yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelum kalian?”(TQS. Al-Araf: 80)

Maka, hal yang wajar jika kasus HIV/AIDS terus terjadi. Bahkan, kasusnya cenderung mengalami peningkatan meskipun berbagai upaya atau solusi telah dilakukan untuk memberantasnya. Ini karena solusi yang ditawarkan tidak pernah menyentuh akar permasalahan penyebab HIV/AIDS. Selama kebebasan ini tidak dihentikan, maka kasus HIV AIDS akan terus bertambah.

Jika kita ingin memberantas HIV/AIDS, maka solusinya hanya satu. Yaitu, dengan cara menutup pintu penyebabnya (melarang pergaulan bebas). Dengan dicegahnya pergaulan bebas seperti pacaran, seks bebas hingga L987, maka kasus HIV/AIDS akan bisa diselesaikan. 

Larangan pergaulan bebas tidak akan pernah bisa dilakukan selama negeri ini masih menganut sistem sekuler yang memuja kebebasan. Kasus HIV/AIDS sebagai akibat pergaulan bebas hanya bisa diselesaikan dengan menggunakan aturan Islam. Sebab, Islam dengan tegas akan melarang pergaulan bebas. Oleh karena itu, satu-satunya jalan untuk menghentikan masalah HIV/AIDS adalah negeri ini harus meninggalkan sistem sekuler dan beralih dengan menerapkan aturan Islam. 
Wallahu a’lam bishowwab

Oleh: Maryam, S.Pd.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments