TintaSiyasi.com -- Di zaman dengan teknologi canggih seperti sekarang ini tercetak generasi yang juga pandai dalam hal teknologi. Namun disayangkan, generasi berpendidikan teknologi yang tinggi tetapi tidak tertanamkan dalam dirinya akidah Islam (pola pikir dan pola sikap Islam).
Peningkatan literasi keuangan dan digital pada pemuda saat ini memang sangat penting. Apalagi dengan jumlah yang besar, pemuda dapat menjadi kekuatan besar. Namun saat ini, dorongan tersebut sejatinya menjadikan pemuda sebagai tumbal untuk kepentingan para kapitalis, meski dalam kerangka ekonomi syariah sebagaimana yang menjadi tujuan pemerintah.
Narasi menjadikan pemuda sebagai job creator sejatinya adalah perangkap yang akan mengeksploitasi pemuda. Apalagi di tengah kencangnya arus PHK massal startup, maka narasi ini layak dipertanyakan. Inilah pembajakan potensi pemuda Islam menjadikan pemuda sebagai agen perubahan. Islam memiliki cara terbaik untuk memberdayakan pemuda sesuai dengan potensinya untuk kebaikan umat manusia, dan tidak mengebirinya hanya sebagai budak kapitalisme.
Dalam rangka meningkatkan penetrasi ekonomi dan keuangan syariah, Menko Airlangga selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan termasuk keuangan syariah. "Forum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari percepatan tingkat literasi dan inklusi keuangan. Dan saya lihat mahasiswa dan pemuda seharusnya menjadi bagian daripada unsur untuk peningkatan literasi keuangan dan digital,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).Liputan6. Com---
Pemuda saat ini terjebak oleh iming-iming para kapitalis.
Sobat Muslimah, bukti dari berhasilnya para kapitalis menggerus jati diri pemuda saat ini bisa kita lihat saja di berbagai instansi sekolah maupun perkuliahan. Hari-hari mereka habis untuk kesibukan yang ujungnya ingin mendapatkan materi.
Seperti halnya kapitalis memberikan iming-iming tempat kerja kepada pemuda yang dapat kuliah bergelar tinggi dan saat ini para pelajar sibuk dengan urusan nilainga tanpa mementingkan nilai dapat dari mana halal-haram telah mereka jauhkan dari kehidupannya. Hanya untuk mendapatkan kedudukan tinggi setelah lulus alias materi.
Pola Pikir Islam dan Pola Sikap Islam
Sangat penting halnya pola pikir dan pola sikap Islam tertanam pada setiap individu manusia terutama umat Muslim. Apalagi pemuda saat sekarang ini sudah kehilangan pola pikir pola sikap Islam dalam dirinya akibat dari dampak negatif sistem yang dipakai saat ini. Jika pola pikir dan pola sikap Islam sudah tertanam sedari awal maka insyaallah segala permasalahan akan terselesaikan secara fitrah.
Sungguh, kekayaan terbesar seorang Muslim adalah pemikirannya. Oleh karena itu, hendaknya pemikiran ini digunakan hanya semata demi perjuangan dan kejayaan Islam. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah semasa hidupnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Pemuda adalah golongan orang berenergi tinggi. Jika salah arah, sistem buatan hawa nafsu manusialah yang akan menguasainya sehingga mereka lalai dari misi besar penciptaan mereka untuk hidup di dunia. Sungguh, peran dan potensi besar pemuda Muslim tidak pantas untuk selain kemuliaan Islam dan kaum Muslim.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Marsya Hafidzah Z.
Pelajar
0 Comments