Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ternyata Titik Temu Sains dan Akidah Lebih Mudah Dipahami, karena Hal Ini…


Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.E., M.Ag. mengungkapkan bahwa titik temu sains dan akidah lebih mudah dipahami, karena Al-Qur'an telah mendorong pembuktian wujud Pencipta berdasarkan akal.

“Titik temu sains dan akidah lebih mudah dipahami, karena Al-Quran telah mendorong pembuktian wujud Pencipta berdasarkan akal,” ungkapnya di Telegram Yuana Ryan Tresna Official, Rabu (04/05/2022).

Namun, Ajengan Yuana menyayangkan, tetap saja ada yang salah paham. “Titik temu sains dengan syariat (fiqih) agak lebih rumit, karena posisi akal hanya pada tahkik al-manath, identifikasi fakta. Bukan standar untuk mengukur kebenaran,” hujahnya di akhir musim semi Bumi Kinanah.

“Istilah ‘sah’ dan ‘benar’ itu sama. Tidak boleh ada dugaan ‘sah namun tidak benar’. Ini salah satu natijah fatal, karena gagal mendudukkan sains dan fiqih. Titik temu ini dianggap rumit, karena dalam masalah syariat akan kita jumpai keharusan menundukkan prosedur sains pada prosedur syariat,” bebernya.

Ia mengatakan, studi epistemologi tentang hal itu akan makin mudah dipahami ketika paham secara baik bagaimana hukum syariah dan fiqih suatu perkara. Harus benar-benar paham. “Lalu kita harus tahu bagaimana cara kerja sains dan kedudukannya,” lugasnya. 

“Ada banyak contoh unik bagaimana relasi sains dan fiqih Islam. Relasi itu dikesankan tidak selalu berjalan ‘harmonis’, namun kadang terlihat janggal. Namun kita sadar, bahwa kita harus kembali pada syariat dengan segala qawa'id dan dhawabith-nya,” jelasnya.

Dengan nuansa lantunan suara takbir yang membuat rindu kampung halaman, Ajengan Yuana berharap, “Banyak buku yang mengulas ini, namun saya tetap tertarik menjelaskan hal ini dari kajian yang berbeda. Hanya saja belum ada kesempatan untuk berkontemplasi dan menuliskannya,” tuturnya.

“Sebenarnya saya ingin sekali menuliskan hal ini secara lebih lengkap dengan contoh-contohnya. Tetapi mungkin tidak sekarang, nanti pada waktu yang tepat kita coba buat kajian khusus terkait hal ini,” harapnya mengakhiri tulisannya.[] Reni Tri Yuli Setiawati
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments