Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Solusi Tuntas Gaul Bebas


TintaSiyasi.com - Miris, tatkala kita cermati fakta pergaulan muda-mudi masa kini. Gaul bebas meluas tanpa batas. Puluhan ribu remaja menikah dini karena terlanjur hamil (kumparan.com, 24/07/2023), remaja berseragam sekolah mesum di toilet mall (jabarviva, 26/07/2023), pasangan kekasih membuang bayi hasil hubungan mereka (okezone.com, 22/07/2023), perselingkuhan artis yang bahkan dibongkar istri sendiri (detik.com, 26/06/2023), skandal Miss Universe 2023 (pikiranrakyat.com, 07/08/2023), ditambah lagi kasus LGBT yang kian merajalela.

Kondisi ini terjadi karena pemahaman masyarakat didominasi oleh pemahaman sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) dan liberal; sehingga masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan hukum Islam, ilmu yang tidak berpengaruh pada amal, serta terjadi perang pemikiran dan pengetahuan.

Masyarakat pun terbagi menjadi dua kelompok dalam menyikapi kondisi yang ada, yakni terlalu bebas (tafrith) dan terlalu ketat (ifrath). Dua kelompok ini sama-sama membawa pengaruh negatif dalam kehidupan. Penganut paham tafrith akan melakukan perbuatan sebebas-bebasnya, karena menganggap apa yang mereka miliki adalah hak mereka. Terserah mereka akan memperlakukannya seperti apa. Misalnya, banyak pasangan melakukan kohabitasi sebagai penjajakan sebelum menuju pernikahan. Sedangkan penganut paham ifrath berpendapat sebaliknya. Mereka terlalu mengekang, misalnya perempuan sama sekali tidak diperkenankan untuk ke luar rumah, bahkan untuk bersekolah. Kondisi ini masih terjadi di Indonesia di suku-suku pedalaman, atau di beberapa negara Timur Tengah yang masih sangat ketat terhadap kaum perempuan.

Berbagai upaya sebenarnya telah dilakukan guna menanggulangi problem gaul bebas di masyarakat. Koreksi di lingkungan keluarga, menulis buku atau artikel dan membuat konten, serta koreksi atas peraturan atau perundang-undangan telah diterapkan. Sebagai contoh, adanya UU Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Namun, alih-alih memberi solusi dan mengedukasi bahwa hubungan seks adalah setelah menikah, hal ini justru menjadi ajang sosialisasi bagaimana berhubungan seks secara aman, tanpa peduli apakah sudah menikah atau belum.

Alhasil, gaul bebas tetap marak. Pada tahun 1994, ICPD (International Conference Population Development) mewajibkan peserta konferensi menerapkan KRR di negaranya masing-masing. ICPD berpendapat penerapan KRR untuk mencegah terjadinya seks bebas karena tahun 1992 tercatat pelaku seks pra nikah 10-31%. Namun, hingga belasan tahun setelah ICPD, pelaku seks pra nikah justru naik menjadi 62,7% (news.detik.com, 14/08/2009).

Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Islam punya solusi, yang berbeda dengan yang diberikan sistem sekuler liberal saat ini. Islam menumpas problem ini dengan solusi fundamental, bukan parsial. Islam sangat menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan, yakni dengan memisahkan kehidupan laki-laki dan perempuan, kewajiban menundukkan pandangan, kewajiban menutup aurat, larangan khalwat dan ikhtilat, wanita safar wajib ditemani mahram, larangan istri ke luar rumah tanpa izin suami, dan bolehnya kerja sama laki-laki dan perempuan dalam bidang umum saja.

Solusi fundamental adalah solusi yang diperlukan guna mengatasi bermacam problema ini. Sistem sekuler tidak mampu mengatasi semua ini. Islam sebagai agama sempurna yang diturunkan oleh Allah menjadikan negara (khilafah) sebagai peran utama dalam menyelesaikan persolan. Sebagai sebuah sistem pemerintahan, penyelesaikan oleh khilafah memiliki keterkaitan satu bidang dengan yang lainnya. Interaksi laki-laki dan perempuan karena faktor ekonomi, contohnya kasus sugar daddy, salah satunya merupakan pengaruh dari adanya kemiskinan di masyarakat yang tidak tertangani. Sehingga, urusan pergaulan berkaitan erat dengan ekonomi, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, serta persanksian.

Maka peran keluarga, masyarakat, dan negara dalam menjaga generasi dari pergaulan bebas adalah tanggung jawab bersama. Dengan penerapan Islam secara kaffah di seluruh bidang kehidupan, akan menjadi solusi bagi problem gaul bebas secara tuntas. Hanya Islamlah yang mampu menjadi solusi fundamental bagi persoalan ini maupun persoalan lainya.

Wallahu a’lam bishshawab. []


Oleh: Noor Hidayah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments