Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekularisme Mengikis Rasa Peduli



TintaSiyasi.com -- Sungguh miris mendengar berita penemuan jasad seorang ibu berinisial 1GAH (64 tahun) dan anaknya berinisial ظ1ظضظ ظز ظززDAW (38 tahun) yang tinggal kerangka dan telah membusuk di kamar mandi di salah satu Perumahan Bukit Cinere, Depok, Kamis (7/9/2023). Penemuan ini bermula ketika tetangga korban yang sudah lama tidak bertemu ingin mengajak jalan santai yang digelar perangkat RT setempat. Namun karena kondisi pagar terkunci timbul kecurigaan, lalu ia melaporkan ke petugas keamanan setempat. Dan setelah di periksa ternyata tercium bau busuk dari dalam rumah dan akhirnya dilaporkan ke polisi setempat. (Kompas.com.8/9/2023)

Fakta ini memperlihatkan kepada kita bahwa kurangnya keperdulian kepada sesama apalagi dalam bertetangga. Sifat individualisme yang terjadi ditengah Masyarakat kita hari ini apalagi didaerah perkotaan telah memperlihatkan pada kita hilangnya rasa kepedulian masyarakat. Ini semua karena sistem kapitalis sekuler yang membentuk masyarakat menjadi individualis. Setiap orang telah sibuk dengan urusan diri masing-masing. 

Kapitalisme pula yang mendorong kita saat ini untuk sibuk dalam aktifitas duniawi sehingga lupa bertegur sapa dengan keluarga dan tetangga. Jadi dari kasus penemuan mayat ini tidak heran jika masyarakat sekitar lokasi kejadian terlambat mengetahui kematian tetangganya hingga akhirnya membusuk didalam rumahnya. Sikap Individualisme juga telah menjadi karakteristik masyarakat dalam peradaban sekuler kapitalis. Mengikis sikap saling peduli diantara masyarakat serta menghilangkan sifat alami manusia sebagai makhluk sosial yaitu saling membutuhkan dan saling berinteraksi. 

Sangat jauh berbeda dengan Islam. Islam menjadikan kepedulian terhadap tetangga sebagai akhlak yang mulia, bahkan sangat dianjurkan. Islam juga mengatur adab dan tata cara dalam bertetangga sehingga melarang manusia berperilaku individualis yang akan menghilangkan sifat alami manusia sebagai makhluk sosial.

Rasulullah Saw dalam sabdanya, “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Muslim).

Oleh karena itu, Islam memiliki mekanisme untuk mewujudkan kepedulian dalam kehidupan masyarakat secara nyata. Islam mengajarkan adanya sikap saling menasehati atau Amar makruf nahi mungkar. Ini bukan saja sebagai bentuk kepedulian tetapi juga akan menumbuhkan rasa kasih terhadap sesama sekaligus akan menghilangkan perilaku individualis yang ada ditengah-tengah masyarakat kita saat ini.

Islam juga memerintahkan untuk saling tolong-menolong terhadap sesama serta memberikan perhatian terhadap tetangga karena itu semua adalah bagian dari ajaran syariat Islam sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetangga-tetanggamu.” (HR Muslim )

Untuk itu, didalam mewujudkan kepedulian kehidupan dalam masyarakat sungguh kita juga membutuhkan aturan kehidupan yang akan membawa kebaikan baikan seluruh alam. Itulah system islam. Islam menuntut kita unntuk bersikap baik kepada tetangga sebagaimana sabda-sabda Rasulullah SAW. 
Oleh karena itu khilafah akan mengatur kehidupan sosial masyarakat sesuai dengan syariat Islam yang akan membentuk kepribadian Islam pada diri manusia sehingga terwujudlah masyarakat Islam. Dari kasus penemuan jasad tinggal kerangka ini seharusnya kita sadar untuk segera membuang peradaban yang rusak ini dan menggantinya dengan Islam. Karena Islamlah satu-satunya yang mampu mewujudkan rasa peduli terhadap makhluk hidup lainnya.

Wallahu a’lam bishawab.

Penulis : Mairawati (Aktivis Dakwah)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments