Tintasiyasi.com -- Masa depan suatu bangsa tentu saja dipengaruhi oleh generasi mudanya, yang mana merekalah yang akan memimpin bangsa ini di masa yang akan datang. Maka seperti apa suatu bangsa di masa depan tergantung bagaimana kualitas generasi muda, dan kualitas generasi muda ini bergantung pada kualitas pendidikan serta pendidik saat ini.
Namun saat ini sudah banyak yang kita ketahui bahwa kualitas beberapa tenaga pendidik saat ini jauh dari kata layak. Hal ini pula disadari oleh beberapa pemimpin daerah kita, salah-satunya Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna yang mengatakan;
“Anak-anak sekarang lebih cenderung melihat google, daripada apa yang disampaikan para guru disekolah."
Serta beliau pula menambahkan;
“Kira-kira peran gutu seperti apa, sebagia guru professional dan berkarakter dan memiliki ciri khas tersendiri yang tidak ada di goolge.”(ketik.co.id, 25/08/2023).
Hal ini menggambarkan bahwa saat ini siswa-siswa lebih banyak belajar dari google atau media lagi dibandingkan mendengar langsung penjelasan dari guru.
Tuntunan yang datang kepada guru ini sudah sewajarnya disampaikan, hal ini agar guru-guru bagi generasi masa depan lebih berkualitas lagi.
Namun tak bisa juga kita menjadikan personal guru sebagai satu-satunya penyebab dari permasalahan ini, sebab terdapat berbagai faktor lagin yang mengakibatkan guru-gura saat ini minim kualitas. Salah satu penyebab utamanya adalah sistem pendidikan saat ini.
Yang mana sistem saat ini belum mampu mencetak output guru yang berkualitas, sebab dimasa ia bersekolah ia pun mengalami apa yang saat ini murid-muridnya alami. Mulai dari beban biaya pendidikan sekolah mahal, yang menyebabkan anak-anak yang ingin menimba ilmu setinggi mungkin dan fokus belajar agar menjadi guru yang berkualitas tapi harus bergelut dengan bagaimana memenuhi kewajiban membayar biaya pendidikan.
Belum lagi fasilitas sekolah saat ini sangat-sangat belum memadai, jikapun ada tentun saja diimbangi dengan biaya pendidikan tinggi. Begitupun ketika mereka sudah menjadi guru, persoalanpun tidak pernah selesai. Setelah menjadi guru, para guru tak bisa fokus menjadi guru yang dapat mendidik dengan baik dan mencetak generasi penerus yang lebih cerdas.
Mereka akan disibukan dengan berbagai persyaratan administrasi yang begitu banyak hingga tak jarang guru yang meninggalkan kelas dan membiarkan murid-muridnya untuk belajar mandiri hanya untuk menyelesaikan pemberkasan ini. Hal ini dilakukan para guru bukan tanpa alasan, hal ini kebanyakan didasari oleh minimnya perhatian penguasa terhadap guru apalagi yang tidak melakukan pemberkasan secara resmi.
Dan tentu saja mengakibatkan guru harus mampu membagi dua pikirannya, bagaimana ia mendidik anak muridnya dan bagaimana cara ia memenuhi kebutuhan hidupnya.
Maka dari beberapa kenyataan diatas, guru dituntut professional dan berkarakter guna terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan merata sebagaimana program Menuju Indonesia Emas 2045 sungguh jauh panggang dari api. Sebab seperti yang dijelaskan sebelumnya, sistem pendidikan saat ini tak mungkin bisa mewujudkan guru berkualitas secara menyeluruh.
Sebab sistem ini jelas tak memiliki arah tujuan untuk memperbaiki bersama sistem pendidikan saat ini, mereka hanya menginginkan output generasi cemerlang namun tak mendukung kehidupan guru agar mampu mencetak generasi cemerlang tersebut.
Solusi yang seharusnya dilakukan agar mencetak guru yang professional dan berkarakter adalah memberikan edukasi yang mumpuni dari sistem pendidikan itu sendiri. Yang mana sistem harus mendukung agar guru mampu terus senantiasa mampu terus belajar sembari fokus untuk mengajar pada anak murid tanpa terpengaruhi oleh hal-hal lain.
Selain itu perlu adanya perhatian terhadap kesejahteraan guru, bagaimana guru dihargai atas apa yang sudah dilakukan terhadap anak didiknya. Namun yang perlu diperhatikan adalah sistem pendidikan dan perhatian kesejahteraan guru ini tak mungkin terwujud dalam sistem saat ini. Sebab saat ini masih jelas terlihat bahwa sistem tak mendukung hal-hal tersebut.
Satu-satunya sistem yang mampu memberikan solusi seperti itu ialah sistem pendidikan islam yang dinaungi oleh Daulah Khilafah Islamiyah. Sebab dalam sistem pendidikan Islam, guru merupakan profesi yang amat mulia, maka akan dihargai dengan sangat baik sehingga menghasilkan para guru yang professional dan berkarakter.[]
Oleh: Rheiva Putri R. Sanusi
(Mahasiswa)
0 Comments