Tintasiyasi.com -- Masa muda, badan energik, pikiran fresh, banyak ide-ide gemilang yang hanya muncul saat muda. Kekuatan untuk melakukan sesuatu hanya akan maksimal di masa muda, karena disitulah puncak kekuatannya.
Sungguh naas semua itu hilang karena barang haram yaitu narkoba. Penghancur generasi perusak jiwa. Para pemuda juga terjerat gaya hidup hedonis, materialistis, sekuleris, dan lain-lain. Mereka mementingkan kesenangan hawa nafsu sesaat. Sungguh ironis jika dibandingkan dengan pemuda pada jaman kekhilafahan. Pemuda yang semangat juang Islamnya tinggi. Ada apakah dengan pemuda saat ini?
Dilansir dari Detik.com (13/8/24), tahanan di Lapas Semarang diduga mengendalikan peredaran narkoba di Demak. Hal ini terungkap dari hasil penangkapan seorang pengedar sabut FW (25). Dari tangan tersangka polisi berhasil mengamankan sabu sekitar 15,3 gram.
"Selain pengguna, pelaku juga menjadi kurir sabu. Total berat bruto sabu yang diamankan sejumlah 15,31 gram," kata Kasatresnarkoba Polres Demak, AKP Tri Cipto kepada wartawan.
Tri menyampaikan, berdasarkan keterangan dari tersangka FW dikendalikan oleh tahanan di Lapas. Untuk itu, pihaknya akan mendalami keterangan dari tersangka.
Kasus diatas menunjukkan betapa rapuhnya pengawasan di lapas. Tempat yang seharusnya membuat jera para pelaku kejahatan malah menjadi sumber kejahatan. Tidak tanggung-tanggung bisa menjadi penyetir perdagangan narkoba di lapas.
Yang pasti semua itu hanya dilandasi oleh kepentingan pribadi untuk medapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan efek yang ditimbulkan pemakai. Semua itu hanya untuk kepuasan nafsu semata.
Mereka tidak peduli halal haram yang penting punya banyak uang. Itulah pemikiran materialistik yang banyak mendera kaum muda sekarang sebagai dampak dari gaya hidup ala kapitalisme sekularisme.
Patut umat Islam renungkan bahwa dalam hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa Sallam bersabda ;
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR Bukhari-Muslim).
Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa Sallam dalam hadits-haditsnya telah memerintahkan umatnya untuk selalu menjaga kesehatan mental, yaitu menjaga kesehatan pikiran, perasaan, serta kecenderungan-kecenderungannya agar sesuai dengan ajaran Islam. Ini semua akan mendukung pula terhadap kesehatan seluruh jasad.
Haramnya Narkoba
Narkoba selain haram juga merusak tubuh dan efeknya sangat mengerikan. Merusak fisik dan juga jiwa. Betapa banyak anak muda yang pondasi imannya lemah terjerat narkoba. Bisa jadi karena ingin coba-coba biar dikatakan gaul atau bisa juga pengaruh teman bergaulnya.
Hadits dari Ummu Salamah Rhadhiallahu Anha:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ مُسْكِرٍ
وَمُفَتِّرٍ
“Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam telah melarang dari segala sesuatu yang memabukkan dan melemahkan (akal dan badan).” (HR Abu Dawud no 3201 dan Ahmad no 25416)
Makanya sungguh penting pondasi iman yang kuat dan memilih teman bergaul yang sholih-sholihah agar selalu dalam circle yang baik. Saling nasehat menasehati ketika ada yang khilaf. Yang pasti juga kelak akan menjadi syafaat kita di akherat.
Seorang khalifah akan meneguhkan fungsinya sebagai pengurus dan perisai umat. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'alayhi wa Sallam:
"Sesungguhnya seorang imam (khalifah) itu laksana perisai. Ia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika ia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, ia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika ia memerintahkan yang lain, maka ia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya.” (HR Bukhari–Muslim).
Dalam sistem Islam pengguna narkoba dan yang mengedarkannya akan diberikan sanksi yang tegas oeh khalifah.
Khilafah akan melindungi masyarakat dan generasi muda khususnya agar tidak sampai memakan makanan yang haram lagi memabukkan.
Karena masa depan suatu bangsa ada di tangan para pemuda. Jika pemudanya baik maka baiklah masa depannya begitu juga sebaliknya jika pemudanya rusak maka rusaklah masa depan negara tersebut. Wallahu a'lam bishshawab.[]
Oleh: Venni Hartiyah
(Aktivis Muslimah)
0 Comments