Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sistem Pendidikan yang Rusak Berdampak pada Generasi

TintaSiyasi.com -- Pendidikan menjadi kebutuhan pokok dan penting bagi masyarakat. Bahkan banyak orang tua yang menggantungkan harapan agar anaknya menjadi lebih baik, pandai dan saleh setelah mendapatkan pendidikan. Selain itu, orang tua juga berharap anaknya mendapatkan lingkungan yang aman dan nyaman. Sayangnya, dunia pendidikan sekarang tidak menjamin itu semua. Banyak tindakan yang meresahkan dan memprihatinkan terjadi di lingkungan pendidikan. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.

Seperti kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok yang meninggal di kamar kos karena dibunuh oleh seniornya sendiri. Menurut Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan terduga pelaku membunuh korban karena iri dan ingin mengambil barang berharganya (republika.co.id, 5 Agustus 2023).

Selain itu, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat selama Januari-Juli 2023 sudah terjadi 16 kasus perundungan di dunia pendidikkan. Empat diantaranya terjadi saat tahun ajaran baru 2023/2024. Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti merincikan perundungan pada satuan pendidik mayoritas terjadi pada tingkat SD, SMP dan SMA dengan  jumlah korban 41 peserta didik dan dua guru. Adapun pelaku didominasi  oleh peserta didik (voaindonesia.com, 5 Agustus 2023).

Fakta yang mencengangkan, anak-anak yang menjadi calon generasi penerus bangsa sudah bisa melakukan tindakan kriminal. Tempat yang seharusnya menjadi tempat teraman dan ternyaman tetapi menjadi tempat yang mengancam. Teman-teman yang diharapkan bisa saling berkontribusi dan memotivasi untuk menggapai cita-cita, kenyataannya mereka saling serang dan menjatuhkan.

Banyak kasus perundungan membuka tabir jika dunia pendidikan tidak sedang baik-baik saja. Anak-anak yang belum sempurna akalnya tapi sudah rusak akhlaknya. Miris, lingkungan pendidikan yang menjadi rumah kedua bagi peserta didik tidak bisa menjamin keamanan dan kenyamanan. Pendidikan yang menjadi salah satu jalan membentuk dan mempersiapkan generasi masa datang, kini menjadi buram. Rapuhnya pondasi akidah generasi muda membuat mereka mudah terbawa arus, melakukan tindakan yang salah dan tega menghilangkan nyawa. Sehingga jenjang pendidikan hanya sebagai identitas. Memakai seragam, pergi sekolah, mendapat nilai bagus dan lulus.  Apa tujuan menuntut ilmu? Mereka tidak tahu.

Maka dari itu, tidak heran jika anak-anak sudah bertindak kriminal. Peserta didik hanya dikarbit untuk menjalani masa depan. Mereka tidak di persiapkan dengan baik untuk menjadi penerus yang unggulan.

Rusaknya sistem pendidikan sekarang telah gagal mencetak generasi yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Biaya pendidikan yang mahal dan kemajuan teknologi ternyata tidak menjadi jaminan mutu pendidikan menjadi lebih baik.

Kemudian tidak adanya peran nyata dan tindakan tegas dari negara untuk dunia pendidikan membuat pendidikan Indonesia semakin suram. Tindakan perundungan dan kriminalitas antar siswa yang semakin merajalela tapi negara hanya diam seribu bahasa. Sistem kapitalis liberal yang memberikan kebebasan kepada rakyatnya termasuk peserta didik membuat mereka bebas melakukan apa saja. Sekulerisme pemisahan agama dengan kehidupan yang tertancap kuat pada peserta didik, membuat mereka tidak memiliki kesadaran adanya hari pembalasan dan pertanggung jawaban dengan Allah Subhanahu Wata'ala

Berbeda jika pendidikan diatur dengan sistem Islam. Dalam sistem ini jelas peserta didik akan diperkuat pondasinya mulai dari aqidah, adab, ilmu sampai akhlaknya. Sehingga peserta didik akan timbul rasa jika mereka selalu diawasi Allah Swt. Sadar akan tugasnya sebagai penuntut ilmu. Mereka tidak mengejar materi dan nilai tetapi keberkahan dari ilmu tersebut agar bisa diamalkan. Negara juga menjadi peran utama agar pendidikan yang diterima umat adalah pendidikan yang terbaik. Mempersiapkan generasi agar menjadi generasi yang mustanir. 

Jadi, tidak ada kekhawatiran dan kriminal dalam sistem pendidikan Islam. Semua akan diatur dengan syariat Islam sehingga lahirlah generasi cemerlang.


Oleh: Rita Razis
Aktivis Muslimah

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments