Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nyawa Melayang Gegara Infrastruktur yang Tak Aman, Salah Siapa?


TintaSiyasi.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas usai terlilit kabel fiber optik yang semrawut di jalan ibu Kota Jakarta. Kejadian ini berlangsung saat pengemudi ojol tengah mengendarai sepeda motor di jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu dini hari 29 Juli 2023. (Liputan6.com, 06/08/2023).

Dikutip dari detiknews (04/08/2023), kabel-kabel yang ada dilokasi kejadian menjuntai dari atas tiang listrik. Kabel tersebut menjuntai hingga hampir menyentuh aspal jalan. Bukan hanya tiang listrik, kabel-kabel yang menjuntai itu juga melilit di batang pohon yang rindang. Antara kabel dengan dahan-dahan pohon tampak bersatu dan semerawut. Hingga saat ini kondisi kabel semerawut dan menjuntai tersebut belum ada pembenahan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil beberapa langkah untuk menangani insiden tersebut. Adapun langkah tersebut yakni Pemprov DKI akan memberikan bantuan kepada keluarga korban kemudian akan memberikan sanksi kepada pihak penyedia jasa atau provider telekomunikasi dengan melakukan pemotongan kabel listrik yang terlalu rendah. Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan menjaga keselamatan masyarakat yang menggunakan transportasi ojek online di wilayah tersebut. (BeritaSatu.com, 6/8/2023).

Kasus di atas bukanlah kasus pertama kali. Kasus warga berkendara terjerat telah terjadi berulang kali dan berakibat fatal baik kecacatan maupun hilangnya nyawa. Dan tak sedikit penanganan kasus tersebut tak serius diselesaikan. Pihak-pihak terkait saling lempar tanggung jawab. Seperti kasus di atas, keluarga korban bingung minta tanggung jawab kepada siapa, sebab tak ada yang mengakui kabel semrawut tersebut. (Liputan6.com, 06/08/2023).

Kasus ini terjadi akibat aspek keselamatan yang kurang diperhatikan. Ada banyak faktor penyebab di antaranya adalah tata kelola pengerjaan satu proyek yang diserahkan kepada pihak lain (swasta) sehingga pengontrolan kualitas menjadi lemah, dan aspek keselamatan diabaikan karena fokus pada mencari keuntungan. Tata kelola pembangunan dalam sistem kapitalisme meniscayakan hal ini disebabkan sistem kapitalisme memiliki prinsip kehidupan yakni mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dan mengupayakan keuntungan sebesar-besarnya tanpa memikirkan aman atau tidak amannya suatu proyek. 

Sistem kapitalisme yang lahir dari rahim sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) tak akan pernah berpihak pada kemashlahatan rakyat. Proyek atau apapun itu hanya akan dikerjakan jika mendatangkan keuntungan. 

Beda cerita jika sistem yang diterapkan adalah sistem Islam kaffah. Islam sangat memperhatikan kualitas pekerjaan dan keselamatan semua pihak dalam setiap pelaksanaan proyek pembangunan karena semuanya akan ada pertanggungjawaban kepada Allah di yaumil hisab kelak. 

Sistem Islam telah menetapkan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab masing-masing dan negara adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas semua risiko yang terjadi. Karena dalam Islam negara adalah pihak pengurus rakyat. 

Di masa kejayaan Islam, pengelolaan terhadap infrastruktur sangat begitu diperhatikan terutama dalam aspek keselamatan. Salah satunya di masa Khalifah Umar Bin Khattab. Saat beliau berkunjung dan melihat sebuah jalan rusak, beliau langsung berkata “Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai Baghdad, niscaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?’”. Umar Bin Khattab radhiallahu anhu tidak tega membiarkan bahkan seekor keledai sekalipun terperosok ke dalam lubang jalan yang rusak. Terlebih lagi bila ada manusia yang terluka akibat hal ini. 

Masyaallah, Sangat telihat betapa perhatian dan pedulinya pemimpin dalam sistem Islam dan perlu digarisbawahi bahwa ketika ada infrastruktur yang bermasalah, penanganan serius langsung dilakukan tanpa menunggu adanya korban jiwa. Beda jauh dengan pelayanan pemimpin dalam sistem kapitalisme yang abai dan apatis terhadap nyawa rakyat. 

Maka dari itu, sistem kapitalisme yang diadopsi oleh negeri ini sudah saatnya untuk ditinggalkan dan digantikan dengan sistem Islam kaffah yang telah terbukti menjamin keselamatan umat manusia. 

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Misdalifah Suli
Tim Pena Ideologis Maros
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments