Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengulas Kriminalitas


TintaSiyasi.com - Beragam peristiwa kriminalitas terjadi sepanjang senin (10/7) kemarin di DKI Jakarta. Kriminal ini berupa pembunuhan di Jakarta Utara (JAKUT) hingga petugas Penanganan Prasarana dana Sarana Umum (PPSU) diperas oknum PNS kelurahan. (Dikutip dari antara.com)

Juga terjadi rentetan pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan berdasarkan motif yang beragam, mulai dari masalah ekonomi hingga hubungan asmara. Kriminal ini terdapat di Sleman, Tangerang hingga Bekasi. (bbc.com)


Kriminalitas di Indonesia

Hidup di lingkungan aman tentu menjadi idaman bagi setiap manusia yang hidup di muka bumi ini. Namun, di Indonesia sendiri makin ke sini makin sering terjadi kasus permasalahan yang meresahkan masyarakat. Mulai dari kasus pembunuhan yang dilakukan oleh kerabat sendiri hingga pujaan hati. 

Faktor yang tampak dari hal tersebut amatlah beragam, ada yang terlahir sebab hubungan asmara yang pudar, permasalahan ekonomi, atau sekadar pemuasan ego semata saja.

Ketika ditelusuri ternyata berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kriminalitas (crime rate) di Indonesia sebesar 90 per 100.000 penduduk pada 2021. Sedangkan peringkat Indonesia berdasarkan catatan The Global Initiative Against Transnational Organized Crime, Indonesia berada di peringkat ke-25 dengan skor 6.38. 

Dilihat secara fakta, kini Indonesia belum menjadi bagian yang masuk dalam kategori negara yang memberikan keamanan bagi rakyatnya secara total. 

Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menindas permasalahan ini belum menyentuh hingga akar permasalahan. Sebab apa? Sebab dari solusi yang dihadirkan belum menuai keberhasilan, justru kian terulang dan makin bervariasi macam kriminal dengan motif yang makin aneh dan tak terduga.

Ternyata pemerintah dalam mencabut problem kriminal ini memiliki 2 cara, yaitu:
Pertama. Cara preventif, dilakukan dengan cara penanggulangan dengan mencegah seperti imbauan atau penyuluhan.
Kedua. Cara represif, dilakukan dengan pola yang keras, misalnya penangkapan, pemenjaraan, hingga penembakan.
Namun, mengapa langkah yang ditempu pemerintah belum bisa mewujudkan keinginan rakyat dalam merealisasikan lingkungan aman yang mereka dambakan?

 
Menyelisik Sekularisme

Kita sekarang ini hidup di bawah sistem buatan manusia, yakni sekularisme yang memisahkan kehidupan dari agama. Sistem ini lahir dari kejeniusan manusia yang sangatlah wajar jika solusi yang dihidangkan menimbulkan permasalahan lagi dan lagi. 

Upaya yang dilakukan pemerintah baik secara preventif ataupun repsesif tidak melahirkan efek jera bagi pelaku kriminal. Negara belum bisa mendidik generasi dan gagal memahamkan para pemuda dari kurikulum yang diterapkan mulai dari sekolah dasar hingga perkuliahan.

Penyuluhan yang dilakukan pemerintah tak ada artinya jika dalam lingkup keluarga, masyarakat, bahkan negaranya sekalipun masih buta akan hukum-hukum agama yang mengatur kehidupan mereka. Karena sejatinya manusia ini diciptakan Sang Maha Cipta yang sudah menyediakan solusi yang termaktub dalam kalam-Nya berupa Al-Qur'an dan terdapat hadis sebagai penrinci dari keumuman Al-Qur'an.


Mengenal Solusi

Di samping kegagalan sekuler, hadirlah Islam sebagai jawaban atas solusi yang dibutuhkan. Di dalam sistem Islam atau Daulah Islam pendidikan umat yang hidup di dalamnya adalah sebuah prioritas utama. Sebab, pendidikan inilah yang akan menjadikan generasi paham akan agama mereka dan selamat dalam menjalankan berbagai problematika kehidupan.

Adapun mekanisme Islam dalam mencetak generasi berkepribadian Islam setidaknya terdapat 3 cara, di antaranya:
Pertama. Islam memandang bahwa pendidikan adalah bagian dari urusan publik penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab penguasa
Kedua. Target pendidikan yang dilakukan Islam adalah menjadikan generasi berkepribadian Islam bukan sekadar budak dunia yang mendewakan ego semata
Ketiga. Ilmu pengetahuan dan tsaqofah Islam yang diperoleh selama masa pendidikan dijadikan sebagai bekal untuk memberi solusi bagi probelmatika kehidupan

Demikianlah tatkala sistem Islam diterapkan dalam daulah. Hukum yang berdasarkan kacamata Islam dijadikan landasan, dan kemaslahatan umat menjadi prioritas utama. Tatkala hal ini diterapkan maka keinginan semua rakyat perihal keamanan dapat terealisasikan nyata. Wallahu a'lam bishshawab. Allahu Akbar! []


Oleh: Dinda M. Farhanah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments