TintaSiyasi.com - Sejumlah pengusaha makanan berskala mikro dan kecil mengeluhkan adanya tren penurunan pendapatan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi di kala tingkat konsumsi masyarakat yang masih meningkat. Ekonom Center of Reform of Economics (CORE) mengatakan konsumsi rumah tangga memang masih tumbuh. Namun demikian, pertumbuhan itu lebih lambat dari tahun lalu. Salah satu penyebab perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga ialah banyaknya bantuan sosial yang diberikan di tahun lalu. (kompas.id, 7/8/2023).
Turunnya daya beli masyarakat dalam hal konsumsi menggambarkan rendahnya pendapatan masyarakat. Masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena kebutuhan yang dipandang lebih urgen di masa depan. Masyarakat dihimpit dengan kesulitan sebab hanya memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan terkadang mengalami kekurangan karena harus dipotong biaya pendidikan dan kesehatan yang semakin mahal.
Kapitalisme yang diterapkan di negeri ini membuat masyarakat hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari terkadang sebagian dalam kekurangan. Masyarakat tidak memiliki kesempatan dalam bidang ekonomi karena kurangnya daya dukung dari pemerintah. Pemerintah dalam sistem kapitalisme menerapkan liberalisasi ekonomi yang melegalkan siapa saja untuk mengelola kekayaan alam negara ini. Maka pemilik modal yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan ekonomi. Sementara masyarakat yang tidak memiliki modal dipaksa bersaing dengan para kapitalis raksasa dalam berinvestasi.
Masyarakat didorong untuk mengikuti UMKM dengan pemberian bantuan dari pemerintah. Itu pun tidak disebutkan sebagai bantuan, karena mereka berhutang dan terus mengembalikan uang modal. Sehingga masyarakat hidup dalam kesulitan dan jauh dari kesejahteraan. Daya beli masyarakat turun, sehingga berujung pada kondisi ekonomi yang tidak sehat.
Berbeda dengan penerapan sistem Islam dalam institusi khilafah. Politik ekonomi khilafah memastikan terpenuhinya kebutuhan per individu. Negara mampu menjaga stabilitas domestik. Hal ini ditopang dari empat sumber ekonomi negara khilafah yaitu pertanian, perdagangan, jasa dan industri. Hal ini menjamin stabilitas daya beli dan daya guna masyarakat terhadap barang dan jasa.
Allah SWT berfirman:
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (TQS. Al-A'raf 7: Ayat 96).
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Sahna Salfini Husyairoh, S.T.
Aktivis Muslimah
0 Comments