Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Krisis Air Meluas dan Dampaknya

TintaSiyasi.com -- Krisis air bersih saat ini merupakan tantangan serius yang mengancam eksistensi kehidupan manusia. Hak mendasar untuk mendapatkan air bersih yang layak seolah menjadi sesuatu yang semakin sulit dijangkau oleh banyak masyarakat. Fenomena ini teramati meluas, dari desa-desa terpencil hingga pusat-pusat perkotaan, di mana kekeringan telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Dampak dari krisis ini sangatlah signifikan. Misalnya, BPBD Provinsi DIY melaporkan bahwa sebanyak 20 kecamatan di empat kabupaten di provinsi tersebut telah dinyatakan siaga menghadapi ancaman kekeringan cuaca. Dalam kondisi seperti ini, ribuan penduduk bergantung pada bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Keadaan yang sama terjadi di wilayah Pangasinan RT 1 RW 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat, di mana masyarakat sudah lama menghadapi kesulitan mendapatkan akses ke air bersih yang layak konsumsi. (tvonenews.com, 07/08/2023)

Krisis air bersih juga berdampak pada sektor kesehatan. Di beberapa wilayah, peningkatan kasus diare menjadi perhatian serius. Sebagai contoh, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami peningkatan kasus diare yang diyakini terkait dengan kesulitan warga dalam memperoleh pasokan air bersih selama musim kemarau.

Namun, dampak yang lebih luas lagi adalah terhadap ketahanan pangan. Kekurangan air untuk pertanian telah mendorong beberapa daerah untuk menunda proses tanam hingga musim hujan tiba. Kementerian Pertanian sendiri telah merilis peta risiko kekeringan selama musim kemarau, dengan luas mencapai ratusan ribu hektar. Situasi ini, bagaimanapun, bukanlah hal yang baru. Krisis air bersih telah menjadi masalah kronis yang muncul setiap tahun, dan saat ini telah mencapai titik kritis.

Penanganan krisis air bersih tidak cukup hanya dengan pendekatan kuratif atau upaya distribusi air bersih saja. Masalah ini memerlukan pendekatan yang lebih fundamental dan komprehensif. Memahami akar masalahnya menjadi sangat penting, dan di sinilah peran Islam mungkin dapat memberikan pandangan yang berharga.

Pendekatan dalam Islam terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan dapat memberikan landasan yang kuat untuk mengatasi krisis ini. Dalam pandangan Islam, negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan dasar rakyatnya, termasuk di dalamnya adalah akses yang memadai terhadap air bersih. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip ini, kita mungkin dapat menemukan jalan keluar dari krisis air bersih yang terus berlanjut.

Namun, implementasi solusi ini tidak akan mudah. Diperlukan perubahan dalam prinsip-prinsip politik dan ekonomi yang ada saat ini. Islam mengajarkan konsep kepemilikan publik atas sumber daya alam, termasuk air, yang seharusnya membentuk dasar dalam pengelolaannya. Prinsip-prinsip ekonomi yang adil dan berorientasi pada pelayanan masyarakat juga harus ditegakkan, bukan semata-mata berfokus pada aspek komersial semata.

Selain itu, pemeliharaan lingkungan juga menjadi prioritas dalam pandangan Islam. Prinsip "janganlah memberikan kemudaratan pada diri sendiri dan orang lain" harus diaplikasikan dalam setiap tindakan pembangunan. Pemenuhan kebutuhan saat ini tidak boleh mengorbankan keseimbangan alam dan kesejahteraan generasi mendatang.

Dalam sistem ekonomi Islam, sumber daya alam tidak dapat dikuasai secara pribadi atau dikomersialisasikan secara berlebihan. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah akses terhadap air bersih yang saat ini dihadapi oleh banyak masyarakat. Dengan penerapan prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan air bersih dan lingkungan, kita dapat mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Namun, perubahan semacam itu akan memerlukan waktu dan upaya bersama. Kesadaran kolektif, kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan institusi lainnya sangatlah penting dalam mengimplementasikan solusi ini. Edukasi tentang peran Islam dalam menjaga lingkungan dan mengatasi krisis air bersih juga harus menjadi bagian penting dari proses ini.

Untuk mengatasi krisis air bersih yang semakin memburuk, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Islam menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk mengelola sumber daya alam dengan bijak dan adil. Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membangun masyarakat yang lebih berkeadilan, berkelanjutan, dan mampu mengatasi tantangan krisis air bersih dengan bijak.

Oleh: Widhy Lutfiah Marga
Pendidik Generasi

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments