TintaSiyasi.com - Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Salah satunya ialah gunung emas yang terletak di wilayah Papua. Sebagaimana kita tahu bahwa pengelolaan SDA ini dikelola oleh asing di bawah perusahaan PT. Freeport Indonesia (PTFI) sejak tahun 1967 sampai sekarang. Terhitung sudah 53 tahun perusahaan tersebut beroperasi untuk menambang emas di ujung timur wilayah Indonesia.
Namun miris, di tengah keberlimpahan emas yang ada, rakyat Papua malah kelaparan hingga mengakibatkan beberapa warganya meninggal dunia. Seperti dikutip dari kompas.com (30-7-2023), bahwa ada musibah yang melanda Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dikarenakan kekeringan dan kelaparan, 6 warga meninggal dunia. Kekeringan yang terjadi sejak 2 bulan terakhir ini mengakibatkan warga gagal panen lalu kelaparan kemudian meninggal dunia. Dari 6 korban tersebut, 1 di antaranya adalah anak-anak. Mereka meninggal usai mengalami diare, lemas, sakit kepala, dan panas dalam.
Kasus ini menggambarkan bahwa betapa ada ketimpangan pembangunan di wilayah Papua yang sejatinya kaya akan gunung emasnya. Apalagi Indonesia sudah merdeka 78 tahun lamanya.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa PTFI yang menambang emas dan mengolahnya adalah perusahaan milik Amerika. Emas yang ada di negeri kita dikuasai oleh mereka. Alih-alih kita mendapatkan keuntungan, justru rugi dibuatnya. Bagaimana tidak, gunung emas kita dikeruk. Hasilnya dibawa ke negara mereka dan kita hanya mendapatkan kontrak kerjasamanya saja. Alhasil lingkungan sekitar area penambangan menjadi rusak. Sudahkah Anda melihat bagaimana kondisi gunung itu sekarang? Sangat riskan sekali jika terjadi bencana alam.
Pemilihan sistem ekonomi dan politik yang tidak tepat hanya akan membahayakan rakyat. Saat ini negara kita memakai sistem kapitalisme, di mana yang memiliki modallah yang berkuasa. Jadi tak heran jika gunung emas kita dikuasai oleh asing. Karena asinglah sang pemilik modal tersebut.
Islam memiliki sistem ekonomi politik yang menyejahterakan semua wilayah. Dalam Islam, gunung adalah milik umum (rakyat). Jadi tidak boleh dikuasai oleh segelintir orang demi memuaskan nafsunya sendiri. Kepemilikan umum harus dikelola dengan sebaik mungkin oleh pemerintah agar dapat memberikan banyak manfaat untuk rakyat. Indonesia memiliki gunung emas yang ada di Papua. Namun, mengapa sebuah gunung besar tidak dapat menjamin kesejahteraan warganya walau hanya sekadar warga yang berdomisili di sekitar lokasi? Jika saja pengelolaannya benar, maka akanlah sangat kaya negara kita dan tidak akan ada ceritanya ada warga yang harus meregang nyawa hanya karena kelaparan.
Selanjutnya, setelah dikelola dengan benar, hasil darinya akan masuk ke dalam kas Baitul Mal. Inilah salah satu sumber pemasukan negara. Bukan dengan memungut pajak dari harta rakyat yang tak seberapa nilainya. Lalu dari Baitul Mal inilah negara memenuhi kebutuhan rakyat. Termasuk sebagai ketahanan pangan saat terjadi cuaca ekstrem kemarau berkepanjangan seperti yang terjadi saat ini.
Dalam naungan sistem Islam, semua rakyat akan hidup sejahtera. Karena sejatinya, sistem ekonomi dan politik Islam mengharuskan kepada setiap pengemban amanahnya (struktur daulah) untuk mengurusi kebutuhan rakyat. Terutama dalam hal kebutuhan pokok. Tidak akan ada nyawa yang melayang hanya karena kelaparan. Seorang pemimpin (khalifah) kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas tugasnya sebagai pelayan rakyat. Pemimpin seperti ini hanya akan ada jika sistem Islam diterapkan secara kafah dalam naungan daulah Khilafah Islamiyah.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Siti Nursobah
Aktivis Muslimah
0 Comments