Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kebijakan Negara Hanya Sekadar Seremoni, Islam Solusi Hakiki

Tintasiyasi.com -- Belum lama ini, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 23 Juli dan tahun ini merupakan peringatan yang ke-39. Setiap tahunnya, HAN memiliki tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju." 

Sobat muslimah, udah tau belum kalau peringatkan ini selalu dirayakan dengan meriah setiap tahunnya loh? Bahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA RI) memberikan Penghargaan kepada 19 Kabupaten/Kota yang dinilai ramah untuk anak dalam Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2023 (CNBC Indonesia, 22/7/2023)

Tujuan umum dari HAN ini adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Setiap tahunnya Penghargaan kepada Kabupaten/Kota Layak Anak semakin bertambah, namun realita yang terjadi di lapangan sangatlah berbanding terbalik. Hak anak sebagai generasi muda penerus bangsa belum terpenuhi, termasuk juga para remaja di Indonesia ini. 

Menurut data Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) Tahun 2021 yang menggambarkan situasi kekerasan terhadap anak laki-laki dan perempuan rentang usia 13-17 tahun baik di pedesaan dan di perkotaan di Indonesia dalam masa 12 bulan terakhir dan sepanjang hidupnya. 

Nah sob, berdasarkan data dari Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) tadi menunjukkan bahwa pemenuhan terhadap Hak anak di Indonesia ini belum terpenuhi. Salah satunya dengan adanya kasus kekerasan seksual terhadap anak yang semakin hari semakin banyak.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (kemenPPPA) melaporkan, sejak 1 Januari hingga 20 Juni 2023 tercatat ada 11.292 kasus kekerasan. Terlebih, banyak juga pemuda yang menjadi pelaku kekerasan
Astaghfirullah ngeri banget ya sob.. 

Sobat muslimah kenapa ya para pemuda jaman sekarang mempunyai kesabaran setipis tisu? Gampang sekali tersulut emosi, gampang tersinggung, dikit-dikit berantem, dikit-dikit tawuran, bahkan sampai berani menghilangkan nyawa orang lain. Astaghfirullah, semoga kita dijauhkan dari perilaku yang seperti itu ya sob. 

Permasalahan remaja bukan hanya itu saja sob, adanya pergaulan bebas, narkoba, judi online, pencurian, penganiayaan, kecanduan game dan masih banyak lagi. Dan itulah yang sedang terjadi di negara kita. 

Jadi sudah bisakah disebut dengan layak anak?? 

Permasalahan remaja yang terjadi sekarang ini, menunjukkan lemahnya kepribadian generasi saat ini. Masa-masa remaja adalah masa menunjukkan jati diri. Namun pemuda saat ini telah salah menunjukkan jati dirinya. Banyak pemuda yang tidak menggunakan akalnya untuk berpikir sebelum bertindak, dan juga tidak melihat sebab akibat yang akan terjadi karena perbuatan yang dilakukannya. Semua dilakukan hanya untuk menunjukkan eksistensi diri, ingin dilihat paling keren, paling hebat, dan paling jago. Hidupnya hanya sebatas untuk kesenangan dunia saja sob. 

Sobat muslimah, rusaknya pemuda hari ini juga tidak lepas dari adanya penerapan sistem sekuler kapitalisme. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Yang seharusnya kehidupan ini semuanya diatur oleh aturan Allah, Eh malah diatur dengan aturan manusia nih sob. Contohnya yaitu tadi sob, adanya sistem sekuler kapitalis yang diterapkan di kehidupan sekarang ini. 

Dengan adanya sistem ini menjadikan pola sikap dan pola pikir para pemuda jauh dari aturan Islam. Mereka tidak paham kalau setelah kehidupan ini akan ada kehidupan berikutnya yaitu alam akhirat, dimana kita semua akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita selama di dunia ini. 

Lalu bagaimanakah agar benar-benar terwujudnya generasi muda penerus bangsa yang layak? 

Yaitu dengan menjadikan Islam sebagai peraturan hidup. Jadikan standar halal dan haram dalam melakukan perbuatan sehari-hari, khususnya para pemuda nih sob. Sering-seringlah mendatangi kajian ilmu, carilah teman-teman yang selalu mengajakmu dalam kebaikan. Ingat sobat, jangan pernah menyerah mengkaji islam secara kaffah. Wallahu'alam bishshawab.[]

Oleh: Dita Anggraeni 
(Muslimah Peduli Generasi)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments